•|| 5 : The patience of a Slytherin ||•

4.2K 424 60
                                    

Hy~

How are u guys? Miss this Story?

Jangan lupa baca prolog+chapter-chapter sebelumnya biar nyambung sama alurnya😇

Enjoy Reading!😘

.


"Harry! Harry!" Suara wanita itu terdengar memanggil harry.

Harry tidak membalas panggilan suara itu, ia hanya memutar malas matanya dan keluar dari 'kamar' kecil miliknya itu dan segera pergi ke dapur.

"Lama Sekali kau anak nakal!" Wanita itu menegur dengan kesal. Sedangkan harry hanya tidak peduli namun bukan berarti ia tidak takut.

"Cepat buatkan Kopi ku Harry!" Seorang pria berbadan besar yang berada di sofa sana memerintah. Harry hanya menurutinya dan segera membuatkan secangkir kopi.

Harry memberikan secangkir kopi itu ke Vernon , setelah itu dia kemudian melanjutkan pekerjaannya yang lain yaitu memasak. Sembari memasak ia mendengar Vernon dan Petunia , sibuk membicarakan tentang berita terbaru yang ada di koran.

Harry hanya melakukan 'pekerjaan' miliknya saja selama liburan ini. Untuknya tak terjadi hal buruk, hingga hari terakhir harry sebelum kembali ke Hogwarts.

"Harry!" Panggil si berbadan besar yang dipanggil Dudley.

"What?" Harry menghentikan kegiatan bersih-bersihnya-sebenarnya memang sudah selesai- dan menunggu Dudley berbicara.

"Kau bera-" Ucapannya terhentikan saat matanya melirik ke arah leher harry. Terlihat disana ada liontin emas yang antik dan terlihat begitu mahal. Tanpa sepatah kata pun Dudley mengarahkan tangannya untuk mengambil liontin itu. Harry dengan cepat menyadarinya dan langsung menepas tangan Dudley dengan keras dan menyembunyikan liontin nya ke dalam baju.

"Ah!" Dudley mengeluh merasakan sakit di tangannya.

"Ini milik sahabatku! Jangan berani-berani kau menyentuhnya! Asal kau tau ya, Dia bukan pemaaf. Jika sudah kesal ia bahkan bisa merubahmu menjadi babi!" Harry kesal dan mencibir Dudley kemudian pergi meninggalkannya dan masuk ke 'kamar' miliknya yang berada di bawah tangga.

"He already look like a pig," Harry berkata pelan dikamar sambil nembayangkan kejadian tadi.

.

"Aku mencintai kereta ini sungguh," Harry berkata sambil melihat kereta api Hogwarts itu dengan mata cerah nan bahagia.

Dia segera masuk ke dalam kereta berniat ingin mencari kompartement sebelum akhirnya dihentika oleh seorang siswi Slytherin.

"Lihat siapa ini? Si 'the choosen one' huh? Mana teman sampah mu yang lainnya?" Dia kemudian tertawa meremehkan melihat Harry. Harry kesal dia hampir saja mengambil tongkatnya sebelum ia melihat Draco dari kejauhan memberikan kode.

"Diamlah Parkinson! Kau hanya membuang waktuku saja!" Harry kemudian meninggalkan pansy yang terdiam disana dan kemudian pergi ke arah kompartement ujung, tempat Draco menunggu.

Harry membuka pintu kompartement itu. Dia melihat Draco sudah duduk di sana dengan buku panduan tentang potions di tangannya. Tanpa sepatah katapun Harry langsung menutup pintu kompartement itu sebelum akhirnya duduk tepat di samping Draco.

[ Anything for You ] II DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang