•|| 8: Addictive Love ||•

4.2K 328 24
                                    

Hy~ miss me? I know you're😉

So please enjoy this new chapter!

Please, read the prolouge and the pervious chapter!!😌 [so you can understand the story line]

That's all!

Enjoy reading ~
.

Harry hanya terbaring lemah di atas kasur yang terlihat mewah itu. Sudah seharian ia tidak makan, bahkan saat di rumah kerabat mugglenya yang membenci dirinya saja ia setidaknya dikasih air putih. Tapi disini? ketika Draco berkata tidak ada makanan untuk Harry, maka tidak akan ada minuman juga untuknya dan Draco tidaklah main-main akan hal itu.

Bibir indah Harry kini terlihat pucat dan kering, dan Harry merasa sangat tertekan disini. Ini aneh. Padahal saat ia di dunia muggle ia pun jarang diberi makan, tapi kenapa ia merasa sangat sekarat saat ini. Seolah-olah ia bukan hanya kekuarangan asupan gizi, tapi ada juga yang diserap darinya.

Kedua tangan Harry sebenarnya sangat tidak nyaman. Rantai besi itu tak hanya dingin dan keras tapi sihir hitam yang mengelilingi rantai ini sangat mengganggu Harry. Andai saja ia lebih kuat, ia pasti akan menghancurkan rantai sialan ini.

Dia hanya bisa memejamkan matanya dan berharap bahwa Draco akan memberinya makanan.

Disaat ia memejamkan matanya, tiba-tiba suara alunan musik pengantar tidur Lullaby terdengar. Ia segera membuka matanya dan melirik ke asal suara tersebut. Ia tidak tahu apakah ia sedang berhalusinasi, bermimpi atau ini kenyataan. Ia melihat sebuah kotak musik kecil yang bewarna coklat keemasan, bercorak ular dan memiliki huruf H yang terukir dengan indah di bawah kotak musik itu. Terlihat bahwa kotak musik itu masih sempurna walaupun sudah cukup lama dan sedikit berdebu.

Harry berusaha untuk duduk walaupun bandannya terasa sangat berat dan ia tidak memiliki tenaga saat ini. Ia mencoma memainkan kotak musik yang indah itu secara perlahan. Dan ternyata itu berhasil.

'~...~...~...~'

Suara alunan musik itu membuat Harry bisa menanmpilkan senyum manis di bibirnya yang pucat dan kering itu. Dan entah kenapa ia merasa familiar dengan alunan musik yang keluar dari kotak musik itu.

'My...Lovely...one..~...be..~..~...the...one~'

Suara harry yang lembut bergema dengan merdunya, meskipun tenggorokannya dalam kondisi yang memprihatinkan. Harry kemudian lagi-lagi memejamkan matanya seakan ia sudah kenal betul dengan alunan musik ini. Ia terus bersenandung kecil bahkan kadang-kadang bernyanyi dengan pelan. Senyum indah bibir pucat terukir hingga detik terakhir dari alunan musik itu sebelum mati.

"Harry."

Tepat setelah alunan musik itu berhenti, terdengar suara seseorang yang familiar memanggilnya. Ia segera menoleh kearah pintu. Tangannya bergetar saat melihat Draco menatapnya dan kemudian ia tidak sengaja menjatuhkan kotak musik itu. Ia kaget dan segera melihat kelantai, ia ingin mengambilnya namun tidak bisa dikarenakan rantai yang ada di pergelangan tangan dan kakinya. Tak hanya itu, ia merasakan dadanya sakit dan malah sesak nafas.

Draco segera berjalan kearah harry, ia dengan cepatnya merapal sebuah mantra dan Harry segera tertidur. Draco meletakkan tubuh harry yang tidur sambil duduk itu menjadi bersandar ke bantal. Ia mengusap kening dari pemuda manis itu.

[ Anything for You ] II DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang