•|| 6 : The First Lord Slytherin ||•

3.9K 338 14
                                    

Hi! How are you guys?

Semoga kalian sehat semua ya~

Btw ada yang kangen ga sama cerita ini?

Wajib baca Prolog+chapter² sebelumnya!
Supaya ngerti alur👀

Enjoy Reading!💫
.

Draco tersenyum memeluk tubuh mate kecilnya itu dengan kuat. Dia memberi perintah pada Neya si Basilisk untuk memindahkan Weasley bersaudara ini ke kamar mandi perempuan dan menghilang dari hadapannya saat ini.

Setelah Basilisk pergi, Draco mengeratkan tangannya ke tubuh mungil yang berada dalam dekapannya saar ini. Ia masuk ke bagian terdalam Chamber sambil membawa Harry di tangannya. Terlihat ruangan kosong dan hampa di sana. Draco merubah ruangan itu dengan satu jentikan jari, sehingga sekarang terlihat seperti kamar tidur yang nyaman.

Is meletakkan tubuh berhaga matenya itu di tempat tidur queen size dan menyelimutinya. "You're lucky tomorrow we don't have any classes My Love," ucap Draco pelan kepada Harry yang masih tertidur-sebenarnya pingsan-. Draco duduk di sofa hitam itu dengan nyamannya dan mengamati mate nya yang masih belum sadarkan diri. Ia tersenyum sebelum sebuah buku bercover hitam dan cukup tebal muncul di tangannya.

Draco melepaskan sedikit segel dari buku ini. Yep, buku ini ternyata salah satu segel dari kekuatannya. Sama seperti Liontin yang dipakai oleh Harry sekarang juga. Rambut pirang nya menghitam, matanya semakin terlihat menawan dengan campuran manik biru kecil yang hampir tidak terlihat. Tidak lupa dengan rambutnya yang jadi sedikit berantakan namun sebenarnya itu membuat ia terlihat lebih menawan.

Dia membaringkan tubuhnya di sofa itu sembari membaca buku. Ruangan itu sangat sunyi penuh dengan ketenangan. Hanya ada suara kertas buku yang dibalik dan suara nafas dua orang itu. Waktu berlalu, malam telah tiba. Draco masih sibuk dengan bukunya disaat Harry mulai sadar dan bangun secara perlahan.

Harry memegang jidatnya sambil memijitnya sedikit. Kepalanya sakit, dan dia tidak tau kenapa. Ia melirik kanan kiri menelusuri ruangan asing ini dengan matanya. Ia tidak pernah melihat ruangan yang satu ini, bagaimana ia bisa berakhir disini?

Pemikirannya terpecahkan saat sebuah suara familiar memanggil nya. "Sudah bangun pangeran kecil?" ucap Draco menutup bukunya. Harry segera melirik ke arah suara itu datang, dilihatnya seorang yang memiliki suara sahabatnya namun bukan sahabatnya. Rambutnya hitam sedikit berantakan tapi tetap terlihat menawan, dengan matanya yang sedikit -hanya sedikit- lebih indah dari mata sahabatnya.

Draco yang melihat Harry terdiam, hanya tersenyum manis. "Kenapa liat-liat? Aku tampan ya Rry?" Draco sebenarnya bercanda tapi kalau di jawab serius ia juga tidak masalah. Harry yang mendengar kalimat Draco itu hanya memerah malu dan memalingkan wajahnya. Dia mengambil nafas sedalam mungkin sebelum memberanikan diri melihat Draco. "Who are you?" Harry bertanya serius, sedangkan yang ditanya hanya tertawa dan itu membuat Harry heran.

"Of course, it's me. Draco Malfoy. Emangnya siapa lagi?" Draco duduk di tempat tidur, tepat di sebelah Harry terbaring. Harry yang mendengar jawaban Draco hanya bisa terkejut. "Perasaan Draco rambutnya pirang ngak hitam deh?! Apa aku halusinasi?" Harry bertanya-tanya. Draco hanya tertawa pelan, melihat betapa lucunya matenya ini jika sedang kebingungan. "Enggak kok, kamu gak halusinasi aku memang punya rambut pirang." Draco meletakkan jari jemarinya di rambut Harry dan merasakan rambut lembut dan halus milik Harry secara perlahan.

[ Anything for You ] II DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang