bab 10 part 4 ( mahalini - sisa rasa )

172 18 3
                                    

Ku pejamkan mataku, menikmati hembusan angin yang berhembus menembus kulitku, menikmati suara ombak bak alunan musik therapi untukku

Kurasakan tangan kecil menggenggam tangan kiriku, ku buka sedikit mataku mengalihkan pandanganku ke arah yang lebih kecil

"Suno, ada apa sayang?"

Ku mendudukan diriku sejajar dengan suno, suno menangkup pipiku menghampus sisa sisa air mata di pipiku

"Ty Danan Nanis, nti Uno Nanis duda"
(Onty jangan nangis, nanti suno nangis juga)

"Apa? Onty ga nangis ko sayang"

"Ni Pi nty acah belalti ty Nanis, om itu ya Yan natalin ty"
(Ini pipi onty basah, berarti onty nangis, om itu ya yang nakalin onty)

Aku tak menjawab pertanyaan suno hanya memeluknya saja, tiba tiba saja memoriku merindukan laki laki itu

Laki laki yang telah menyakiti hatiku, laki laki yang dengan entengnya mengatakan bahwa ia telah bosan denganku

Dan memutuskan mengakhiri hubungan kami

Setelah kepulangan ku, taehyung tak pernah mengechatku atau membalas chatku lagi, bahkan 2 Minggu setelah kepulangannya ia memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami

Ah sedih sekali rasanya...

Aku melepaskan pelukanku pada suno, lalu menatapnya berlari ke arah orang tuanya yang duduk di atas pasir pantai dengan beralaskan tikar

Ku lihat bang Joon menghampiriku, merangkul bahuku mengarahkan tubuhku untuk kembali menatap mentari

"Ggukie, adek Abang yang paling berharga, jauh lebih berharga dari semua yang ada di dunia.

Adik kecilku  yang sangat aku sayangi, air matamu tak boleh bercucuran lagi, sudah cukup menangis untuk seorang pria yang bahkan tak menghargai mu"

Ku sandarkan kepalaku ke bahu bang Joon

"Adek ngebosenin ya bang sampe sampe taehyung gamau pacaran sama adek lagi"

Bang Joon melihat ke arahku sebentar, lalu menggelengkan kepalanya

"Udah ah adek gaboleh kebanyakan nangis, sekarang kita harus pergi ke rumah kakek dan nenek kita, jadi jangan sampai nenek dan kakek liat kamu sedang bersedih"

Ku angkat kepalaku, menghampus sisa sisa air mataku lalu berjalan bersama bang Joon menghampiri Kakak dan abangku yang lain

"Udah siap semua kan? Let's go"

****

Di dalam mobil aku memilih duduk di sebelah kaca jendela, melihat gelap malam sembari mengenang kisahku dengan taehyung

Setelah 2 Minggu kepulangan taehyung,  semenjak itu juga taehyung tak pernah menghubungiku namun ku lihat dia online, akhirnya  aku memilih untuk menghampiri kerumahnya

Sebelum sebelumnya saat aku menghampirinya ia selalu tak ada di rumah, namun tadi pagi, ia ada di dalam kamarnya, awalnya aku canggung untuk menanyakan semuanya ke taehyung namun saat aku ingin menanyakan semuanya tiba tiba saja

"Maafkan aku ggukie, sebenarnya belakangan ini aku bosan denganmu, akhirnya aku memilih untuk menghindari mu, namun kurasa tak baik untuk berkejar kejaran seperti kucing, aku memutuskan untuk mengakhiri semuanya"

Saat ia mengatakan hal itu, jeongguk hanya membola saja, mencoba memproses semuanya, air yang sedari tadi ia tahan dalam kantung matanya airnya turun juga

Jeongguk sudah mengetahui semuanya dari kak Jackson, taehyung melihat semua yang ku lakukan dengan kak Jackson, ia melihat aku berada dalam dekapan kak Jackson.

Aku ingin menjelaskan semuanya tapi kenapa tak di beri kesempatan

Aku ceroboh sangat ceroboh, hanya karena Jackson bercerita sedih kepadaku, hingga aku bersedia memberikan pelukan hangat yang biasa kuberikan pada taehyung

aku hanya mau sama taehyung, saat aku lahir pun aku tahu apa yang ku mau, aku hanya ingin selalu bersama dengan taehyung

Aku yang salah disini, tak ada pria yang ingin melihat wanitanya berada dalam dekapan pria lain

Aku meminta maaf dengan pilu

Namun saat aku menatap taehyung yang masih sibuk dengan laptopnya tak ingin menatapku sama sekali, tak ingin melihatku untuk terakhir kalinya, haha kurasa ia sudah sangat muak dengan ku

"Terima kasih telah berkata jujur, kau pasti sudah sangat muak denganku bukan, aku terima semua keputusanmu, mulai saat ini kau dan aku tak mempunyai hubungan apapun"

Ku teteskan air mataku berlari dari rumahnya untuk masuk ke dalam rumahku

Akhirnya penantian ku berakhir, akhirnya harapanku berakhir, ini yang aku mau, membuat semua menjadi jelas

Ku berlari di kamarku, aku hancur saat itu, aku berteriak kencang, memukul mukul kepalaku, menyalahkan pikiranku yang terlalu cepat mengambil tindakan.

Tak seharusnya seperti itu, aku terlalu banyak memikirkan cintaku yang banyak kepada taehyung hingga aku lupa bahwa sebelum kaya cinta ada kata jatuh

Aku ingin taehyung bahagia, maka aku harus mengikhlaskan nya pergi

Tapi bagaimana aku melanjutkan hidupku nanti, bagaimana jika kedepannya tak ada taehyung

Aku terlalu terbiasa bersama taehyung

Jika taehyung memilih wanita lain lalu bagaimana denganku

Bagaimana denganku yang sangat menggantungkan harapanku padanya

Sudah terlalu banyak mimpi yang aku rangkai bersama taehyung, lalu harus hancur begitu saja

"Taehyung maaf"

"Taehyung maafkan aku"

"Taehyung sakit"

"Taehyung kenapa sakit sekali rasanya"

"Taehyung aku butuh kamu"

"Taehyung i know you know that i love you till i die"

"Taehyung kenapa kamu gamau dengerin aku dulu"

"Taehyung gimana aku tanpa kamu nanti"

"Adek, udah sampe... Eh ko malah nangis lagi sihh gausah nangisin orang yang udah nyakitin kamu"

"Abang sakit sekali rasanya bukan taehyung yang salah, tapi aku yang salah"

Namjoon menatap adiknya iba, ia membukakan pintu mobil jeongguk lalu memeluknya

Menenangkan jeongguk yang menangis tersedu sedu

Hingga beberapa menit setelahnya

Jeongguk menyadari

"Abang ini bukan rumah nenek"

the song of my love story | Taekook Gs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang