Kata orang cinta pertama itu selalu punya cerita yang membekas di hati. Bahkan saat tak lagi bersama, cinta pertama itu akan muncul di malam-malam sunyi.
Cerita cinta masa SMA dari Timothy dan Lembayung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku pulang, ya."
Mimo baru saja akan menjawab kalimat Nara, tetapi semua kalimat yang ingin ia ucapkan tersangkut di tenggorokan. Sebuah kecupan mendarat di keningnya membungkam Mimo dan ia diam seribu bahasa.
Nara sendiri bergegas meninggalkan kamar Mimo. Tidak memberikan waktu bagi Mimo untuk memproses apa yang terjadi.
Ciuman di kening bukan sekadar ciuman biasa bagi Mimo.
Dalam novel romansa yang ia baca. Kecupan di kening adalah tanda afeksi dan kasih sayang yang diberikan kepada orang yang mereka suka. Mimo percaya itu.
Apalagi ia bukan tipikal orang yang mudah memberikan ciuman kepada siapapun, bahkan kepada keluarganya sendiri. Dan menerima kecupan itu dari orang yang baru dekat selama dua bulan saja membuat Mimo bingung setengah mati.
Apa artinya, ya?
Muncul perasaan malu, bingung, senang hingga Mimo ingin berteriak kencang tapi Juni pasti nanti ketakutan. Bisa-bisa Mimo dikira kesurupan dan ia yakin, Juni akan memanggil pemadam kebakaran untuk meminta pertolongan.
"Nara kenapa sih nyium gue?" Batinnya.
Ia meraih ponsel di atas nakas dengan susah payah karena kabel infus yang masih terpasang di tangan. Nomor Felicia menjadi tujuan utama panggilan saat itu.
"Hoy, Mo. Gimana, udah mendingan lo?" Felicia menjawab tanpa basa-basi.
"Nara nyium gue."
"Hahahaha. Ngimpi lo ya? Masih demam?"
"Fel, Nara nyium gue. Barusan sebelum dia pamit pulang."
Hening.
Felicia menghentikan tawa jenakanya. Ia pikir Mimo masih kelewat demam dan bermimpi kalau dirinya dicium oleh Nara. Tapi nada suara Mimo dan penekanan kalimat yang sama sebanyak dua kali membuat Felicia percaya.
"Anjing si Nara!! Bisa-bisanya temen gue diperjakai!"
"I'M STILL A VIRGIN MIND YOU?!"
"Gimana bisa sih!? Kok lo mau aja dicium? Di bibir? French kiss? Enak?"
"What?! Nggak di bibir! Ini lebih parah!"
"ANJIR DI MANA MO!?? LEHER? LO DICUPANG!? ANJIRRRR MAENNYA LO BERDUA!"
"Fel, lo ngomong ngasal lagi gue doain sembelit, ya."
"Ih! Amit-amit! Ya lo ngomong yang jelas dong, jangan setengah-setengah. Bikin gue berasumsi aja."
Mimo menghela nafas. Sulit juga curhat dengan si Ratu Julid.
"Nara tadi ke rumah nengokin gue. Cuma sebentar. Tapi sebelum pulang, masa dia cium kening gue... Like for what? For fucking what he did that????"
"Oh my... Cium kening is kinda intimate. Dia udah confess? Apa gimana?"
"Itu dia.. Ga ada omongan apa-apa... Ya lo tahu gue sama Nara deket. Sering jalan bareng berdua dan dia suka main ke rumah..."