"Katya makannya yang banyak ya, sayang" senyum tipis Katya terbitkan di wajah cantiknya kepada sang ibu sambung di hadapan. Wanita berumur empat puluh tahun itu ikut tersenyum, memandang penuh kasih pada putri bungsunya.
Tuan Adirajasa yang kerap di panggil ayah oleh kedua anaknya itu diam diam tersenyum di tempatnya duduk, melirik Ardito yang kini tengah mengunyah makanannya. Putra sulungnya itu ikut terkekeh kecil.
Ardito tahu seberapa besar mama ingin bertemu Katya sejak pertama beliau mengetahui ayah mempunyai anak selain Ardito yang tinggal dengan mantan istrinya di pulau seberang. Namun karena konflik kecil yang terjadi antara bunda dan ayahnya, mama jadi tak bisa bertemu Katya.
Pun sama dengan Ardito yang hanya bisa bertegur sapa dengan Katya secara online. Perceraian dua orang itu membuat keduanya saling menutup kesempatan untuk mereka bisa bertemu anak masing masing sebab ego mereka terlalu besar.
Katya bangkit dari tempatnya duduk saat semua orang sudah selesai dengan makanan mereka, hendak membereskan piring di atas meja tetapi di tegur oleh mama yang kini juga tengah membereskan meja.
"Udah Katya, mama aja"
Katya menggelengkan kepala. Biasanya ia selalu ikut bunda membereskan meja makan dan mencuci piring, Katya juga membantu bunda memasak jadi rasanya aneh jika Katya tak membatu mama di sini.
"Gak papa, biar Katya bantu" ujar Katya, menghiraukan mama yang hendak mengentikannya, gadis itu mulai membawa beberapa piring ke wastafel.
"Kat, sini Abang yang cuci" Ardito berdiri di belakang Katya dan mama. Hendak membantu ibunya tetapi tubuhnya malah di dorong Katya menjauh.
"Ini girls time. Abang sana aja"
Ardito menjauh dari ruangan itu setelah menghela nafas, membuat mama dan Katya tertawa kecil. Ekspresi Ardito terlihat lucu, padahal Katya tahu ardito tengah bersorak senang sebab malam ini seharusnya giliran ardito yang mencuci piring.
Kegiatan mencuci piring keduanya di hiasi dengan tawa dan cerita. Sesekali mereka akan saling mengucap tanya pada satu sama lain dan akan tertawa saat salah satunya melemparkan canda.
Mama mengeringkan tangannya saat Katya tengah meletakkan piring piring yang telah di cuci ke raknya, senyumnya terbit karena rasa senang sebab anak perempuannya kini sudah ada di dekatnya. Katya bersikap sangat baik padanya walaupun mereka baru benar benar mengenal satu sama lain beberapa bulan kebelakang.
"Ma, Katya ke kamar ya" izin Katya saat pekerjaannya telah selesai. Menatap mama yang masih bersandar di wastafel.
"Katya coba sini dulu, nak"
Langkah kaki Katya bergerak mendekat ke arah mama saat wanita paruh baya itu memintanya untuk mendekat. Gadis itu terhenyak sejenak saat mama merengkuhnya dengan erat, memberikan usapan pada punggungnya.
"Terimakasih karena Katya sudah menerima mama. Mama gak akan pernah bisa dan mau gantiin bunda kalian, karena mama cuman mau jadi mama buat kamu sama Dito. Mama senang karena sekarang anak gadis mama bisa mama peluk dan sayang secara langsung seperti sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cucunya Kakek Wibowo || TREASURE ft BABYMOSNTER
Fanfictionwhat if TREASURE and BABYMOSNTER are siblings starting with : all of TREASURE members and BABYMOSNTER members ⚠️ Local name