Nia tak kuasa menahan air matanya dia pasrah akan perilaku teman temannya yang merundungnya , Nia meringis kesakitan akibat dipukul dan diinjak.
"Tolong hentikan, emang apa salahku sehingga kalian merundung ku"
"Salah mu itu kau mendekati Eric kau tidak pantas berada di dekatnya, kau itu gendut jelek lagi , ku peringatkan baik-baik jauhi Eric kalau kau tidak mau dirundung lagi"
"Baiklah , aku tidak akan mendekatinya lagi mohon lepaskan ikatan tali ini dari tanganku"
"Cihh! Lepaskan aja sendiri , ayo teman-teman kita pergi"
Zena pun pergi meninggalkan Nia sendirian digudang sekolah
"Kapan aku bisa hidup tenang"
Suara langkah kaki terdengar dan suara teriakan Eric yang memanggil nama Nia
"Nia ternyata kau disini aku mencarimu kemana-mana, siapa yang melakukan ini kepadamu"
"Nia hanya diam sambil menahan rasa sakit di tangannya"
Eric melepaskan ikatan yang mengikat tangan Nia dengan tegesa gesa
"Tolong katakan siapa yang merundung mu"
"Jangan khawatirkan aku , aku baik-baik saja"
"Aku tidak akan diam saja orang yang membuat mu begini dia perlu diberi pelajaran"
"Tolong jauhi aku"
"Apa maksudmu"
"Ku mohon Jangan pedulikan aku lagi jangan mencariku dan menghubungiku"
Nia lari meninggalkannya , Eric berlari mengejar Nia dan memegang pergelangan tangan Nia dengan erat
"Tolong lepaskan!! , aku tidak ingin dirundung lagi jauhi aku"
Eric hanya diam dan berpikir siapa dalang dibalik perundungan yang dialami Nia
"Aku harus mencari tau siapa yang merundungnya"
°.•O•.°
Nia memutuskan untuk bolos sekolah dia pergi kepantai menggunakan bus , Nia duduk di bangku paling belakang pria tua menghampiri nya
"Hey! gendut menjauhlah dari tempat dudukku"
"Tapi kan ini tempat duduk umum"
"Berani beraninya kamu ya"
Mengarahkan tamparan ke wajah Nia tetapi seorang pria muda bertopi hitam menghadang tamparan tersebut"
"Umurmu saja yang dewasa tapi pemikiran bodoh seperti anak-anak yang tidak bisa membedakan baik atau benar"
Pria tua itupun diam dan merasa malu lalu dia meninggalkan mereka berdua
Nia hanya melihat sekilas wajah pemuda tersebut badannya terlihat tinggi dengan rahang yang terukir sempurna dan hidung yang mancung , detak jantung Nia terasa tidak terkendali entah apa yang dirasakan Nia rasa takut atau rasa jatuh cinta , pipinya mulai memerah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid Promise (On Going)
FantasyBerawal dari Perjanjian Antara Nia dengan Jun , Jun terpaksa harus menepati janjinya walaupun dia pikir mustahil jika cinta manusia dan mermaid bisa bersatu. Nia yang jatuh cinta kepada Jun karena tindakan nya yang selalu peka terhadapnya , Jun...