1

5.6K 440 26
                                    

«awal pertemuan, 2 tahun lalu»


"Ryu." Panggil Sae dengan nada yang tidak ramah. Bisa dibilang dingin dan sombong. Tidak ada kehangatan sedikitpun dari kata yang dikeluarkan nya.

"Paan?" Jawab Ryusei. Dibandingkan dengan karyawan lain yang suka berbicara formal dengan Sae, kalau Ryusei anti formal dengan Sae. Ryusei juga orang yang blak-blakan.

Pandangan Sae tetap fokus terhadap dokumen pentingnya, "apa agenda hari ini?" Tanya Sae.

Ryusei yang mendengarnya langsung membuka iPad kerjanya, "ada pertemuan dengan pemilik universitas. Tepatnya di universitas Blue lock, sang pemilik menjanjikan minum teh bersama mu hari ini"

Sae mengangguk, tidak menjawab secara lisan kepada Ryusei. Yah, sudah dari sananya Sae bersifat cuek.


===

📍 Universitas Blue lock


Netra zamrud nya menatap datar bangunan bertingkat yang mewah. Lagi-lagi perjanjian tidak penting, pikirnya.

Universitas Blue lock terkenal dengan bangunan mewah, kampus favorit, serta menghasilkan berbagai mahasiswa dan mahasiswi pintar. Bayarannya juga mahal, karena ada harga tentu ada kualitas.

Sae masih tetap melihat sekitaran universitas Blue lock, banyak mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu-lalang, ada yang sedang makan siang, dan adapula yang sedang bermain.

Ryusei masih tetap setia disamping Sae, ia mulai berbicara, "gak mau masuk? Pak Ego udah nanyain" tanya Ryusei pada Sae.

Sae diam, tidak berniat menjawab. Kemudian kaki jenjangnya berjalan membawa masuk ke universitas mewah ini. Ryusei masih setia mengikuti dibelakang Sae.

===

"Anri aku duluan ya. Semangat buat ujian besok!" Tangan kecilnya merapikan buku-buku yang sudah setengah dipelajari, memasukan semuanya kedalam tas.

Anri teieri, gadis tercantik di universitas. Bahkan pak Ego menyukainya. "Okee! Semangat juga ya buat ujian besok." Jawab Anri.

(Name) mengangguk, kemudian beranjak dari tempat duduknya. Menggendong tas yang dibawa serta tangannya yang menggenggam beberapa buku.

Ia berjalan keluar perpustakaan yang sunyi, cuaca diluar perpustakaan ternyata sedikit panas.

Setiap ia berjalan, selalu ada yang menyapanya. Bahkan yang tidak dikenal pun. Wajar. (Name) populer di kampusnya.

Bruk!

Seseorang tidak sengaja menabrak bahu mu, menyebabkan buku-buku yang telah kamu genggam jatuh ke lantai.

"A-ah maaf!" Ucapmu. Kamu tidak salah, tapi tetap meminta maaf. Kamu segera membereskan buku-buku yang berhamburan di lantai.

Orang itu tetap diam, ia membantumu membereskan buku-buku itu. Kamu tidak mempermasalahkan bahwa ia membantumu. Itung-itung mempermudah pekerjaan.

Setelah buku-buku itu kembali ke genggaman tanganmu, kamu berterima kasih. "Terima kasih dan maaf soal tadi, aku sedang melamun." Ucapmu. Well.. that's right.

Orang itu menggelengkan kepalanya, "...tidak, kamu tidak salah. Aku yang tidak sengaja menabrak bahu mu. Maaf soal itu." Katanya dengan nada yang santai.

Orang di sebelahnya sedang sibuk dalam pikirannya. Ini perasaan gue doang atau memang Sae berbicara dengan nada santai? Pikir Ryusei.

Sae melirik tajam Ryusei, ia tahu apa yang dipikirkan Ryusei saat ini.

Kamu mengangguk, "uhm.. kalau begitu aku permisi." Kamu mulai berjalan pergi. Sebelum jarak menjauhi kalian, Sae menyentuh bahu mu. Berniat untuk menghentikan mu untuk melangkah pergi.

Sae menatap mu datar, tersirat rasa tertarik di dalam tatapannya. "Tunggu, siapa namamu?" Tanya nya.

Wait- what? Itoshi Sae menanyakan nama seorang gadis? Apakah dunia sedang tidak baik-baik saja?

Ryusei yang ada di samping Sae menatap mu antusias. Sae tertarik pada seorang gadis! Pikir Ryusei.

"(Fullname), yoroshiku." Kamu tersenyum manis.

Sae tersenyum tipis, sangat tipis. TUNGGU, DIA TERSENYUM??

"Saya Itoshi Sae," Sae mendekat kearah mu, lalu berbisik, "senang bertemu denganmu, kitten."

Sae melenggang pergi bersama Ryusei yang selalu setia di sebelahnya. Kamu terdiam sejenak, sesaat kemudian wajahmu tersipu.

"A-apa apaan?!"





TBC

@wndeRinn

𝐑𝐄𝐃 𝐅𝐋𝐀𝐆! Itoshi Sae.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang