II. Perbedaan

402 70 26
                                    




📗

📗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Semua orang lahir tapi tidak semua orang terlahir sama. Beberapa orang tumbuh menjadi Dokter, Pembuat roti, atau pelukis sejati. Beberapa orang juga ahli memasak.


Setiap orang tua percaya bahwa anak merupakan anugerah terindah, namun sayangnya tidak sedikit yang menganggap demikian.


Setiap orang punya keunikan, yang menjadikan setiap individu berbeda satu sama lainnya. Keahlian bisa sama namun sentuhan personal lah yang membuatnya berbeda.


Jangankan orang yang tidak mempunyai hubungan darah, sesama saudara sendiri saja kita sangat berbeda dan perbedaan itu sangat dapat Jaemin lihat dari kedua buah hatinya; Jisung dan Haejin.


Jisung menyukai unggas sebagai lauk sementara Haejin lebih menyukai ikan. Roti bakar Jisung harus garing dan diberi mentega sementara Haejin lebih suka roti lapis biasa tanpa dipanggang.


Itu hanya beberapa perbedaan dari sisi pola makan, belum lagi dari sifat mereka. Jika diibaratkan, Jisung adalah kutub utara dan Haejin kutub selatan; dua poros yang berlawanan.


Contohnya, jika Jisung menyukai sesuatu mainan, ia akan rela membaginya dengan saudaranya, berbeda dengan Haejin yang akan bermain dengan mainan itu sampai puas baru dia berikan ke orang lain jika dia menemukan mainan baru.


Akan tetapi, di antara perbedaan itu, ada juga persamaan yang sangat jelas terlihat, yaitu keduanya sangat keras kepala. Warisan dari Ayahnya kalau kata Jaemin.


Seperti saat ini, Haejin tengah menangis heboh karena dilarang bermain dengan cassette tape milik Jeno, yang entah dari mana ditemukannya.


"Main sama dokkie, oke?" rayu Jaemin sambil menggendong Hyesung yang juga ikut menangis.


Haejin menggeleng seraya melemparkan dokkie ke seberang ruangan. "Iduu, Miii!" jeritnya kemudian.


"Itu punyanya Pipi sayangku. Nanti kalau Pipi pulang baru bilang pinjam, oke?"


"Pipiiy amaaaaaa! Huhuhu!"


"Pipi sebentar lagi pulang. Kakak Ji dulu yang pulang baru Pipi."


Sebenarnya Jaemin sudah lelah dan pening berdebat dengan si Tengah, tetapi jika didiamkan dia akan berlanjut menangis hingga menganggu Hyesung.


"Miminya mau buat susu, Kakak Hae mau?" tanya Jaemin, pasrah. "Sama biskuit keju, mau ya?"


Sejenak terdiam sambil sesengukan, Haejin pun mengusap air matanya dengan lengannya lalu mengekori Jaemin menuju dapur.


The Chronicles of A Boy : The BackyardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang