X. Menangis Yang Keras, Matahariku

210 41 38
                                    




📗









"Hweeeeeeeee nda muuuuuw, dokkieeeee!!!"


Siang ini kediaman kecil Lee dipenuhi oleh suara tangisan Haejin yang baru saja bangun tidur.


Seperti biasa, kalau satu menangis, yang satunya pasti ikutan. Jadilah paduan suara yang sangat tidak merdu untuk didengar.


Ini semua berasal dari Haejin yang tidak menemukan boneka kelincinya di mana pun sampai akhirnya ia melihat ke jemuran belakang rumah dan hebohlah dia.


"Dokkienya bau, Sayangku. Dia bilang mau mandi tadi," rayu Jaemin.


"Hweeeeeeeeeeeeeeeee iyalin abuuu, dokiiiieeeee!!"


"Kok biarin bau? Banyak kumannya nanti Kakak Hae mencret."


"Hweeeeeeeeeeeee!" gantian kini Hyesung yang menjerit entah kenapa.


"Ssshh... Kakak Hae lihat, Cung jadi ikutan nangis kalau Kakak Hae juga nangis. Sudah, ya," rayu Jaemin lagi.


Jaemin tidak habis pikir kenapa Haejin sebegitu sebalnya bonekanya dicuci. Mungkin bagi dia baunya itu yang buat menarik? Hm.


"Sebentar lagi kering, nanti bisa main lagi sama Dokkie, oke?"


"Hweeee... hiks! Huk!"


"Sekarang minum susu dulu, mau?"


Haejin mengangguk seraya meminta digendong. Jaemin pun menggendongnya dengan susah payah karena dia juga sedang menggendong Hyesung di tangan kirinya.


Setelah banyak drama, kediaman kecil Lee kini kembali tenang. Hyesung juga anteng di ayunan bersama Haejin di sebelahnya sambil meminum susu.


"Miiiy..." panggil Haejin.


"Iya, Sayangku?"


"Dokkie amdi yal nda abu?"


"Iya betul. Dokkienya sudah kucel kasihan dia kalau kotor terus."


"Kok nda ama Ein amdinya, Miiiy?"


Jaemin tersenyum seraya mendudukkan si Jendral di pangkuannya. "Kakak Hae lagi tidur tadi. Jadi mandinya sama Mimi saja."


Haejin menghabiskan susunya lalu memberikan gelasnya kepada Jaemin. "Amdi ama Cung iyak?"


"Cung juga lagi bobo tadi, Sayangku."


"Amdi cemdili iyak?"


"Betul."


"Abis ni amin lagi ama Dokkie ya Miiiy..."


Jaemin tidak kuasa untuk tidak gemas dengan si Tengah, ia pun menciumi pipinya yang berbau susu itu.


"Owel anjel Aka uga amdi, Miiy?"


"Hm... kalau Power Ranger Kakak cuma dilap saja sudah bersih."


"Kok nda amdi?"


Iya, Haejin sedang melalui masa cerewetnya tentang segala hal.


"Karena beda."


"Kakak lap lap itu ya Miiiy?"


"Iya, betul, hmph! Sekarang Kakak Hae mau nonton apa?"

The Chronicles of A Boy : The BackyardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang