III. Sempurna

429 65 51
                                    




📗

📗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Pagi ini suasana di kediaman Na terlihat cukup ramai oleh para Ibu-Ibu tetangga sekitar yang memasak. Sebagian dari mereka sibuk menggoreng dan sebagian lagi sibuk menyiapkan bahan makanan.


Nyonya Na sendiri sibuk dengan Tuan Na di halaman depan, menata kursi pelaminan dan merapikan tenda yang dipasang semalam.


Hari ini adalah hari spesial bagi keluarga Na, terutama Chaehee. Ya, hari ini adalah hari resepsi pernikahan Chaehee.


Pernikahannya sendiri sudah dilangsungkan dua hari yang lalu di ward office dan sekarang tinggal menggelar acara resepsinya.


Banyak tetangga yang datang untuk membantu, tidak terkecuali keluarga kecil Lee, terutama Jaemin, sementara Jeno mengembala ketiga pasukannya.


Mereka menginap dari semalam dan sejak subuh tadi, Jaemin sudah berkutat di dapur bersama beberapa Ibu-Ibu.


Tadinya, Chaehee ingin menyelenggarakan resepsi pernikahannya di gedung atau hotel, tetapi Tuan Na mengatakan kalau itu akan menghabiskan uang banyak yang lebih baik ditabung untuk keperluan lain, sementara Nyonya Na menyetujuinya saja, toh itu uang mereka.


Setelah banyak argumen dan drama lainnya, akhirnya Chaehee mengikuti saran Tuan Na dan mengadakan resepsi kecil-kecilan di rumah.


"Eomma," panggil Jaemin sambil menyeka tangannya di apron yang dikenakannya.


Nyonya Na menoleh dari sematan bunga-bunga plastik yang menjadi penghias pelaminan. "Apa?"


"Sudah siang, sebaiknya Eomma dan Appa bersiap sebelum ada tamu yang datang."


Nyonya menepuk dahinya. "Benar juga. Sana, panggil Appa-mu, bilang segera bersiap juga."


Jaemin mengangguk seraya menghampiri Ayahnya yang masih mengobrol dengan beberapa tetangga.


Setelah itu, Jaemin menghampiri Jeno di kamar, yang tengah sibuk memakaikan baju Haejin.


"Aduh gantengnya anak-anak Mimi," pujinya sambil merangkum wajah Haejin lalu beralih pada si Sulung.


"Sudah sarapan?" tanyanya lagi.


"Kaka tadi mam ama ayam goleng, Miii," sahut Jisung.


"Kak, ayam goreng. Ayo jangan malas bilang R," koreksi Jeno.


Iya, si Sulung memang sudah bisa mengatakan R dengan sempurna, tetapi dia terkadang malas dan masih melafalkan R dengan L.


The Chronicles of A Boy : The BackyardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang