IX. Ingatlah Hari Ini

181 47 35
                                    




📗









"Waaah, semuanya makanan kesukaan Pipi. Ada apa nih?" Jeno menarik kursi sambil tersenyum sumringah melihat lauk yang terhidang di meja makan pagi ini.


Semangkuk besar sup rumput laut, ayam goreng, nugget sayur, dan juga semangkuk teri kacang.


"Pipi pasti lupa, ya?" tanya Jaemin sambil menuangkan nasi ke mangkuk Jeno.


Jeno mengerutkan dahinya. "Apa ada yang berulang tahun?"


Jaemin menggeleng, terdiam, membiarkan Jeno berpikir keras tentang apa yang spesial hari ini.


Sarapan pagi keluarga kecil Lee berlangsung dengan damai. Begitu pula dengan si Kecil yang biasanya rewel saat ini anteng meminum susunya. Jisung juga lahap sekali memakan nugget sayur buatan Jaemin, sementara Haejin sibuk mengunyah ayam goreng kesukaannya.


"Serius, siapa yang berulang tahun? Seingat Pipi tidak ada," tanya Jeno sambil menata piring-piring kotor dan membawanya ke bak cucian piring.


"Memang tidak ada yang berulang tahun, kalau Pipi lupa ya biarlah, tidak penting juga kok," jawab Jaemin.


"Ah, Pipi jadi kepikiran, 'kan." Jeno melanjutkan berpikir sambil mencuci piring. Sungguh, dia benar-benar lupa tentang hari ini.


"Ayo Pipi siap-siap kerja, sudah siang, cucian piring kotornya biar Mimi yang cuci," ujar Jaemin seraya menghampiri Jeno dengan Hyesung di gendongannya.


Setelah mengelap tangannya hingga kering, Jeno mengambil alih menggendong Hyesung lalu membawanya ke kamar, sementara itu Jaemin melanjutkan mencuci piring.


"Semoga Pipi ingat ada apa hari ini," kata Jeno sebelum keluar rumah.


Jaemin terseyum simpul. "Tidak ada yang spesial hari ini, Pi."


"Lah, tadi Mimi bilang kalau Pipi lupa."


"Iya juga sih, tapi tidak apa-apa, hari ini hari biasa saja kok."


Jeno memperhatikan raut yang dipasang Jaemin di wajahnya yang sedang tersenyum itu, lalu dikecupnya sekali pipinya yang merona kemudian ia mengecup Hyesung yang terlihat mengantuk.


"Pipi berangkat dulu, ya," pamit Jeno.


"Hati-hati di jalan, ya, Pi," balas Jaemin.


"Paipai."


"Paipai!"









📗









Sepeninggal Jeno, Jaemin lekas membantu Jisung untuk berangkat ke sekolah karena jemputan akan datang sebentar lagi.


"Nanti kalau sikat gigi yang betul ya, Kakak gak mau, kan, kalau bolong giginya?" ujar Jaemin seraya menutup resleting tas Jisung.


Jisung mengangguk mantap. "Nanti Kakak main sepeda lagi, ya, Mi. Pulang sekolah," pintanya setengah manja.


"Boleh, dong."


"Yeay!"


"Miiiiiy, Ein kut akak neeeey?"


"Hehehe, Kakak Hae di rumah sama Mimi. Sekolahnya masih lama," balas Jaemin.


"Ama Cung iyak?"


"Iya, di rumah sama Hyesung sama Mimi, oke?"


"Mkey, akak yeola neey! Paipai!"


The Chronicles of A Boy : The BackyardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang