VII. Sobat

261 52 29
                                    




📗










Siang hari ini cukup terik dan itu membuat Hyesung cukup rewel, tidak mau tidur siang. Sementara itu, Haejin tidak merasa sama, dia tertidur pulas sambil memeluk dokkie-nya.


"Sshhh..." Jaemin menimang Hyesung sambil keliling ruang tengah. "Ayo bobo, Nak," pintanya lirih.


Jujur saja, Jaemin sudah merasa mengantuk saat ini. Dia lelah setelah melakukan pekerjaan rumah yang cukup menumpuk.


Di sela menimang Hyesung, ponsel Jaemin berdering kencang. Ia pun segera mengambilnya sebelum nada ringtone itu membangunkan Haejin.


Ia melihat nama Haechan tertampil di layar dan langsung mengangkat panggilannya.


"Ada apa, Channie?" tanyanya.


"Apa kau sibuk? Aku ingin mampir ke rumahmu sebentar. Aku sedang bersama Mark Hyung."


Jaemin menyimpulkan senyum. "Ke sini saja, aku sedang mencoba menidurkan Hyesung."


"Okay kalau begitu."


"Jangan bawa apa-apa, jangan repot."


Haechan terkekeh. "Iya, iya. Ya sudah sampai nanti."


"Okay."


Panggilan pun terputus. Pandangan Jaemin langsung menyebar ke seluruh ruangan. Untung saja dia sudah membereskan kekacauan yang dibuat Haejin tadi, yah setidaknya ruang tengahnya bisa untuk dibuat menerima tamu.


Ia pun kembali mencoba menidurkan Hyesung dan setelah beberapa menit, akhirnya si Kecil berhasil tidur dan Jaemin pun akhirnya bisa bernafas lega.


Setelah menidurkan Hyesung di kamar, Jaemin pergi ke dapur untuk mencuci piring bekas makan siang tadi. Ia terlalu sibuk sampai tidak mendengar suara motor Mark yang terparkir di halaman depan.


"Di mana keponakanku?" tanya Haechan yang langsung masuk ke dapur.


Jaemin berbalik seraya berkata, "semua tidur, Jisung masih di sekolah. Jeno Hyung masuk pagi." Ia mencuci tangannya lalu menyekanya dengan segera.


"Sudah kubilang jangan membawa apapun," kata Jaemin saat melihat Haechan mengeluarkan beberapa bungkusan berisi buah dari dalam plastik hitam yang dibawanya.


"Hanya buah, untuk keponakanku," balas Haechan.


"Mau es teh?" tawar Jaemin. "Di mana Mark Hyung?"


"Mark Hyung langsung pergi menemui temannya, ada urusan penting katanya."


"Oke, anak-anak di kamar kalau mau lihat, tapi jangan berisik dan membangunkan mereka, oke?"


Haechan mengangguk seraya melesat pergi.









📗









"Bagaimana persiapan pernikahanmu?" tanya Jaemin pada sahabatnya yang sedang mengupas kulit jeruk.


Haechan menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mendengus lirih.


"Ada apa?" tanya Jaemin lagi.


"Mark Hyung ingin melangsungkannya di rumah, sementara aku ingin di gedung."


The Chronicles of A Boy : The BackyardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang