02🥀

379 28 7
                                    

25 maret 2016

.
.

     Junkyu sekarang berada dirumah minimalis milik sahabatnya. Ia sudah sering kesini bersama istrinya karena ia khawatir dengan sahabat dari kecilnya ini.

Kini mereka berada dirumah tamu rumah jaehyuk. Mendudukan tubuh mereka di sofa panjang dan membiarkan sang sahabat duduk di kursi single.

"Maaf karena lagi lagi gua ngerepotin lo, kyu". Ujar jaehyuk tak nyaman, junkyu dan mashiho saling bertukar pandang lalu terkekeh.

" Lo sahabat gua, masa gua kagak boleh jenguk sahabat gua sendiri". Sahut junkyu diiringi dengan kekehan. Mashiho yang melihat itu pun ikut tersenyum.

Junkyu dan jaehyuk sudah berteman dari kecil, orang tua mereka saling kenal dan juga dulu mereka tetanggaan.

"Oh iya, gimana keadaan jeongwoo? Dia sehat-sehat aja kan? ". Tanya jaehyuk.

Tiba-tiba Keadaan diruangan tamu yang diselimuti cat putih dan beberapa furnitur yang mengiasi ruangan minimalis ini menjadi sunyi, tak ada yang berkutik, hanya ada desiran hujan yang terhempas ke atap rumah dengan keras.

" Lo masih nanyain keadaannya, sedangkan dia, gua nyebut nama lo aja dia marah, lo terlalu baik buat dia, jae". Sarkas junkyu. Ia benar-benar kesal dengan hubungan ayah dan anak keluarga satu ini.

"Mau gimana pun juga jeongwoo anak gua, dia masih tanggung jawab gua". Jawab jaehyuk. Junkyu bingung harus bilang apa lagi. Sahabatnya ini terlalu baik.

" Makanya kawin lagi, jadi tanggung jawabnya gak lu tanggung sendi- AKKHH SAKIT, yang apa-apaan sih, sakit tau.. ". Ujar junkyu dan berakhir perutnya jadi sasaran empuk cubitan sayang dari mashiho. Mashiho melotot kearahnya yang membuat nya merinding.

" A-akh, mianhae". Ucap junkyu pelan. Jaehyuk terkekeh melihat interaksi pasutri didepannya ini.

"Ngeliat kalian, gua jadi kangen asahi". Gumam jaehyuk pelan tapi masih bisa didengar sama dua makhluk didepannya.

Junkyu dan mashiho kompak mengedipkan matanya beberapa kali sambil melihat jaehyuk yang tersenyum pilu. Ada sedikit rasa bersalah didiri mereka.

" Maaf jae, aku nggak bermaksud gitu. Junkyu nih nyebelin banget dari tadi, ceplas ceplos banget tuh mulut, masa di tinggal istri mati disuruh kawin lagi". Ucap mashiho. Bermaksud menasehati sang suami tapi ya, dianya juga gitu. Junkyu melihat sang istri dengan tatapan panik karena perkataan mashiho tadi. Mashiho yang menyadarinya pun langsung menutup mulutnya.

"ASTAGAA! sumpah jae, gua nggak bermaksud gitu, SUMPAH!! ANJIR LAH!! ". Jaehyuk melihat istri sahabat nya yang panik ini pun terkekeh.

" Nggak papa, santai aja kali. Btw kyu, suara bini lo keren amat, budeg langsung gua dengernya, hahaha- ADUHH! ". Ujar jaehyuk dan berujung digeplak mashiho kepalanya.
Sahabatnya itu hanya bisa tertawa saat melihatnya disiksa habis-hahisan sama mashiho.
























































"Woo, lo beneran kagak mau sekalipun liat bokap lo? " Tanya haruto yang masih fokus memainkan layar ponselnya.

"Ngapain diliatin, udah gede juga, nggak bakalan mati juga tu orang". Jawab jeongwoo tak memalingkan pandangannya dari layar handphone nya itu. Haruto yang mendengar perkataan jeongwoo tadi terkejut, bisa-bisanya ia mengatakan itu ke ayahnya sendiri.

" Fika orang gila lo" Tutur haruto yang masih memfokuskan pandangan nya ke benda kotak itu.

Mereka berdua sekarang berada di kamarnya jeongwoo.

"YAH! kalah gua anjing! ". Ucap jeongwoo mengumpat. Kini ia mengaruk belakang kepalanya yang tak gatal. " Lo sih, ngajak gua ngomong, kan gua kalah ya anjing" Lanjutnya.

"AKHH!! Bangke, gua kalah juga cog". Teriak haruto membuang benda pipih itu ke kasur.

" Anjir, males ah gua main sama lo, kalah mulu dari tadi njing"

"Yeee! Monyet, belagu banget lo, gua juga kalah gara-gara lo njing, dahlah cape gua"

Haruto mentap jeongwoo, orang yang ditatap menatap balik dengan tatapan jijik.

"Nape lo? Suka sama gua? Sori gua udah punya?! ". Ujar jeongwoo melihat haruto.

" Idih, nggak ya-". "Tapi woo, Kata-kata lo tadi radak keterlaluan nggak sih". Jelas haruto. Apa yang dikatakan jeongwoo tadi benar-benar keterlaluan, udah gede? Nggak bakalan mati? Tapi tidak seharusnya jeongwoo berkata seperti itu, bagaimana pun juga jaehyuk ayahnya.

" Kenapa emang nya? Keluar sono, gua mau tidur! ". Usir jeongwoo. Haruto menurut, dan pergi dari kamarnya jeongwoo.

Haruto menuruni tangga dan melangkah menuju sofa. Ia mendudukan tubuhnya ke sofa panjang menunggu kedatangan kedua orangtuanya.

Setelah beberapa menit, orang yang haruto tunggu datang. Junkyu dan mashiho melihat sang anak duduk diruang tamu pun ikut duduk disamping nya.

" Kamu belum tidur? Bukan nya besok kamu harus sekolah? ". Tanya sang ayah. Haruto menatap sang ayah.

" Pah, gimana caranya ya, supaya hubungan jeongwoo ama om jae kembali lagi kek dulu? ". Tanya haruto. Junkyu dan mashiho saling bertukan pandang lalu tersenyum kearah sang anak.

" Bantu sebisa kamu, tapi jangan berlebihan, bagaimanapun juga ini urusan mereka". Ucap junkyu lembut. Haruto mengangguk saat mendengarkan jawaban sang ayah.

"Udah gih, sana tidur". Lanjut junkyu. Lagi-lagi haruto hanya mengangguk. Ia beranjak pergi menuju kamarnya dan meninggalkan junkyu dan mashiho disana.

Suasana diruang tamu sunyi dan tenang. Hanya ada suara desiran hujan yang menghantam tanah. Junkyu dan mashiho duduk dengan pikiran kalut. Mereka harus membantu jaehyuk, tapi bagaimana caranya? Sudah beberapa kali junkyu dan mashiho menjelaskan ke jeongwoo kalo kematian asahi bukan karena jaehyuk, tapi jeongwoo bersikeras menyalahkan jaehyuk kalo jaehyuk lah yang telah membunuh asahi. Dan selalu seperti itu.

"Sa, lihat noh, keluarga lo hancur gara-gara lo, tapi lo nggak mau tanggung jawab dan milih buat pergi". Ucap mashiho dan diakhiri dengan kekehan. secara bersama air matanya turun tanpa izin dan membasahi wajahnya.

" Udah, Kesian asahi kamu salahin mulu, kita tidur dulu yuk, besok aja mikirnya" Sahut junkyu. Ia menghapus air mata sang istri yang membasahi wajahnya. Mashiho hanya bisa mengangguk. Junkyu memeluk tubuh mungil sang istri.

'Maaf karena kalian harus ikut ke dalam ruang lingkup keluarga ini'



TBC
———
!! Cerita hanya karangan dari otak author, jadi jangan dianggap serius!!
!! Tempat, tanggal, dan semua yang ada dicerita BOHONG!!
!! Author hanya meminjam nama mereka!!
!Jangan lupa vote!

Responsibility | Jaesahi FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang