———
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚛𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐
———
.
.
.
Pintu ruangan jaehyuk terbuka menampakan sosok jeongwoo yang kini menangis sambil berlari memeluknya. Jangan lupakan haruto yang terus mengikut jaeongwoo.
Kedatangan jeongwoo membuat jaehyuk, junkyu bahkan mashiho bingung, apalagi melihat jeongwoo yang berlari sambil menangis.
"Ayah hiks... Jeo - jeongwoo minta ma - hiks.. Maaf... Jeongwoo salah—
—seharusnya hiks... Jeongwoo dengerin penjelas ayah... Jeongwoo minta maaf hiks.... ". Ucap jeongwoo tak jelas akibat isakannya, jaehyuk tentu tahu apa yang dimaksud anaknya.
Tanpa ia sadari, air mata mengalir membasahi pipinya. Ia menangis, dipelukan sang anak, apakah sekarang jeongwoo akan kembali padanya?
"Jeongwoo gak salah, jadi kamu gak perlu minta maaf ya? Yang selama ini ayah tunggu bukan maaf mu, tapi kehadiran mu". Ujar jaehyuk menenangkan jeongwoo yang kini masih terisak dipelukannya.
"Jadi sekarang jeongwoo mau bareng ayah lagi? " Tanya jaehyuk. Jeongwoo mengangguk.
Jaehyuk melihat dengan jelas wajah lembap sang anak yang basah akibat terus - terusan menangis, jangen lupakan mata dan hidung yang kini ikut memerah.
"Eumm, je - jeongwoo mau. Sekali lagi jeongwoo minta maaf, hiks... ". Jawab jeongwoo. Jaehyuk menatap anaknya senang, kini ia memeluk sang anak erat, begitu erat.
Dan jeongwoo kini membalas memeluknya. Tak ada lagi pelukan tak dibalas, dan tak ada lagi pelukan yang tertolak. Akhirnya, jeongwoo mau menerima kehadiran nya setelah bertahun - tahun.
Ketiga orang yang memberi mereka jarak kini tersenyum, mereka bahkan meneteskan air mata akibat terharu dengan apa yang kini mereka lihat.
"Apa yang kau lakukan pada jeongwoo, hmm? ". Tanya junkyu kini merangkul tubuh jenjang haruto.
"Gak ada sih pah, awalnya jeongwoo ngajak ruto kerumah om jae abis pulang sekolah, pas itu kami ke kamarnya om jae sama tante asa. Disana kami lihat ada kotak, isinya foto keluarga mereka dalam bingkai, syel, sama sepucuk surat dari om jae sama tante asa, kami baca tuh surat, eh isinya sungguh menyayat hati, ruto sampe ikutan nangis". Ujar haruto panjang lebar. Junkyu dan mashiho mendengarkan cerita sang anak hanya mengangguk dan tersenyum, kini mashiho mengelus rambut haruto lembut.
"Anak mamah baik banget, makasih udah bantu mereka". Sahut mashiho, haruto mengangguk lalu tersenyum.
"Aku turut senang, melihat mereka bersama lagi sebagai keluarga". Ujar junkyu merangkul sang anak dan istrinya.
'Akupun sangat senang melihat mereka, setidaknya keluarga ini bersatu lagi walau tanpa aku'
##
'Jeongwoo'
'Euhmmm, bunda'. Jeongwoo perlahan membuka matanya.
Saat penglihatan nya sudah kembali jelas yang kini ia lihat bukan lah ruangan putih dengan aroma obat - obatan milik ayahnya, melainkan rerumputan rindang dan sebuah dedaunan dari sebuah pohon yang kini menaunginya.
Dan sekarang kepalanya berada dipangkuan sang ibu. Kedua kalinya ia melihat sang ibu, dan kesekian kalinya ia memuji keindahan sang ibu.
'Hahahaha, iya ini bunda sayang'
'Bunda cantik, selalu cantik—
KAMU SEDANG MEMBACA
Responsibility | Jaesahi Family
RomanceMenceritakan tentang tanggung jawab seorang ayah yang harus menjaga anaknya seorang diri. Sedangkan sang anak tak pernah menganggap dirinya sebagai ayah. Apakah ia mampu mendapatkan gelar seorang ayah dari anaknya lagi? Apakah ia masih pantas mend...