--
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚛𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐
--.
.Ruangan putih dengan bau obat dipenjuru kamarnya, disanalah dokter manis itu kini berada. Menatap lelah kearah pasien nya yang kini membuatnya kesal. Jeon wonwoo- atau kim wonwoo, marga yang ia ambil dari sang suami. Ia bingung dengan cara pikir pasien nya ini.
Yoon jaehyuk menolak melakukan kemoterapi. Satu - satunya cara memperlambat kematiannya. Entah apa alasannya, tapi keputusan jaehyuk membuat wonwoo sakit kepala.
"Jae, pikirkan sekali lagi. Kau dan jeongwoo baru saja berbaikan, dan sekarang kau ingin dia membenci mu lagi? pikirkan baik - baik, jae-
-aku tak bermaksud untuk memaksa mu, tapi keputusan mu itu salah". Ucap wonwoo frustasi. Jaehyuk benar - benar membuatnya sakit kepala.
"Kemoterapi juga gak buat aku sembuh kak, itu cuma memperlambat. Mau kemo atau enggak aku juga bakal tetap mati".
Oke, jaehyuk benar - benar membuatnya kesal. Wonwoo dibuatnya bungkam. Apa jaehyuk tidak bisa berpikir? Apakah kecelakaan kemaren membuat pikiran nya terganggu?
"Huft, terserah mu saja, setidaknya kau tidak lupakan obat mu, aku permisi". Wonwoo pergi meninggalkan nya. Sebenarnya ia ragu akan keputusan nya. Ia mengakui kalo keputusan yang ia ambil ini salah, bener - benar salah.
Tapi ia benar - benar tak bisa melakukan apa - apa, toh mau kemo atau enggak dia bakalan tetap mati.
'Sa, ini bener kan? '
##
"BANGSAT! LO MAUNYA APA SIH JAE? -
-LO MAU SOK - SOKAN JADI ORANG KUAT HAH?! ". teriakan jihoon menggelegar dipenjuru ruangan jaehyuk.
setelah mendengarkan keputusan yang diambil jaehyuk, ia benar - benar marah. ia sempat berpikir kalo pikiran jaehyuk terganggu gara - gara terbentur akibat kecelakaan kemaren, tapi salah. kali ini jaehyuk benar - benar bodoh.
"hoon udah, kamu ganggu pasien yang sedang beristirahat". Lerai hyunsuk, ia tak mau pertengkaran didepan matanya. Ia tau suaminya ini sedang tersulut emosi, tapi caranya salah.
"gak hyun, astaga. jae lo bener - bener yakin sama keputusan lo? lo gk bisa bertahan sebentar apa? ". mohon jihoon. jaehyuk menggeleng.
"lo ngelarang gw sama aja lo kayak ngelarang gw buat bahagia, ji". jawab jaehyuk, jihoon menatap nya sendu, begitupula dengan hyunsuk.
"jae, gw percaya sama keputusan lo, tapi lo gak mikir gimana keadaan jeongwoo entar? dia bakalan terpuruk sama kepergian lo, apalagi lo sama dia baru aja baikan, setidaknya lo harus bertahan buat jeongwoo". sahut hyunsuk.
"keputusan ku dah bulat kak".
mendengar itu hyunsuk dan jihoon menghembuskan nafas kasar, jaehyuk terlalu keras kepala.
"sampai kapan? ". tanya jihoon, jaehyuk yang mengerti apa yang dimaksud jihoon menjawab.
"kurang dari sepuluh hari".
##
hari ini sepulang sekolah, jeongwoo berencana ingin pergi kemakam sang ibu bersama haruto. Hanya sekedar untuk ziarah dan bercerita sedikit seperti biasanya.
Sesampainya ia dimakan sang ibu, ia mendudukkan dirinya disamping makan dan mengusap pelan baru nisan yang tertulis nama sang ibu disana.
"Mah jewu datang lagi, tapi hari ini jewu datang bareng rutin". Ucapnya tersenyum menatap 'rumah' baru sang ibu.
"Mah, jewu udah baikan sama ayah. jewu udah balik lagi ke ayah-
-mamah tau? ayah kemaren abis kecelakaan, jewu takut saat itu. takut jewu ditinggal buat yang kedua kalinya, mamah jangan bawa ayah dulu yaa? jewu sayang ayah, jewu gak mau pisah lagi sama ayah. jadi jangan ajak ayah kerumah mamah yang baru". ujar jeongwoo menatap sendu kearah makam asahi.
"oh iyaa, jewu disini ngajak ruto soalnya ruto mau izin kemamah, ayo sini ru".
haruto mendekat dan duduk disamping jeongwoo, ia tersenyum menatap jeongwoo dan beralih menatap ke makam asahi.
"Tante asa, ruto izin buat milikin jewu ya? gak usah khawatir, jewu nanti ruto jaga. soalnya ruto sayang jewu, sama kaya om jae yang sayang ke tante asa, bolehkan? ".
"Hhehehe, Kata mamah boleh"
TBC
---Helloooo
story nya kependekan ya? Emang soalnya 2-3 chap lgi bakalan end, sumpah aku kelupaan😭😭ditunggu ya, and maaf karena udh jarang up.
babayyyyyy‼️
KAMU SEDANG MEMBACA
Responsibility | Jaesahi Family
RomanceMenceritakan tentang tanggung jawab seorang ayah yang harus menjaga anaknya seorang diri. Sedangkan sang anak tak pernah menganggap dirinya sebagai ayah. Apakah ia mampu mendapatkan gelar seorang ayah dari anaknya lagi? Apakah ia masih pantas mend...