[BL] Punishment || GeminiFourth FourthGemini Oneshoot Story

Ruthless Tutor || FourthGemini

Woi aku bingung mau buat GeminiFourth 😭😭😭 malah FourthGemini lagi 😓🤏

Maap ya, nanti aku samain jumlahnya deh biar adil🗿

Jangan lupa vote, spam komen, dan share cerita ini... Buat yang belum follow akunku, yuk follow dulu hehe...

Happy reading!
.
.
.
.

✰ Nattawat Jirochtikul (Fourth) as Fahrenheit Rayland Dalane

✰ Norawit Titichanroenrak (Gemini) as Gabyan Brooklyn Smithsonian

✰ Arun Asawasuebsakul (Ford) as Fasha Rarity Michelin

—————————— ✰ ✰ ✰ ——————————

"What if Fourth as kakak tutor kejam dan Gemini as bocah SMA yang suka banget bikin tutornya marah."
.
.
.
.
.
.

FAHRENHEIT

"Ren belajarnya libur dulu bisa nggak?"

Gue melotot, sumpah deh! Ini bocah nggak bisa kah sedikit sopan ke gue? Minimal kalo nggak bisa pake aku-kamu ya manggil gue pake embel-embel kak lah ya.

"Kak Ren." Koreksi gue.

Bisa gue lihat Gaby memutar bola matanya. Tapi sedetik setelah itu raut wajahnya langsung ceria dengan senyum yang menyakiti mata gue. Nggak, becanda. Senyum Gaby adalah senyum paling indah yang pernah gue jumpai sepanjang 20 tahun hidup.

"Kak Ren~ Gaby mau belajar nya libur dong." Tangannya bergerak meraih lengan gue dan menggoyangkannya, seperti bocah lima tahun yang membujuk mamanya untuk beli es krim.

Gue menggeleng, dia langsung cemberut. Lucu banget, sialan!

"Kamu harus belajar, Gaby. Kakak dibayar sama Mama kamu buat ngajarin kamu belajar, bukan untuk main-main."

"Tapi gue udah janji sama temen-temen mau main kak."

I don't give a fuck, Gaby. Gue di sini adalah untuk bertemu Lo. Ekhem, maksud gue, untuk menjadi tutor Lo.

"Nggak peduli. Sekarang kerjain soalnya dulu." Gue menyerahkan lima lembar yang penuh dengan soal dari lima mata pelajaran yang berbeda.

"REN LO NGGAK ASIK BANGET SIALAN!"
.
.
.
.
.

GABYAN

Gue bisa liat sekarang raut muka Ren udah nggak enak banget. Gue tau, dia marah karena setidaknya tiga alasan. Pertama, gue manggil dia Ren tanpa embel-embel 'Kak' di depannya. Kedua, gue menaikkan intonasi alias teriak tepat di depannya, dan jelas ditujukan untuknya. Ketiga, gue ngomong kasar, karena dia bener-bener nggak suka gue ngomong kasar di depannya, apalagi kalau itu bermaksud padanya.

Oke, mampus sekarang Lo, Gabyan.

Gue memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang sebentar lagi terjadi di sini. Apakah gue akan ditampar oleh Ren? Atau gue akan di—

"Gaby."

Demi apapun, nada dan raut wajah Ren sama datarnya.

"M-maaf."

Gue mengumpat dalam hati, kenapa suara gue tergagap? Gue nggak takut kok! Biar gue perjelas gue-sama-sekali-nggak-takut!

"Tiga kesalahan," tangannya membelai lembut rahang gue, lalu mulutnya melanjutkan, "Gaby nggak lupa kan apa hukumannya? Kenapa nakal terus? Gaby suka dihukum kakak?"