3

2.2K 159 5
                                    

prangg!!

bunyi gelas pecah itu menjelajar ke seluruh kantin. membuat semua mata orang yang ada disana menatap ke arahnya.

harry menunduk. badan nya membungkuk berniat untuk membersihkan gelas pecah itu. belom sempat melakukannya, kerah baju harry ditarik oleh seseorang di depan nya.

siapa lagi kalau bukan draco

"bodoh! kau lihat ini?! bajuku menjadi kotor gara gara kau yang tidak becus membawa gelas!" gelas tadi menabrak badan draco yang membuat harry terkejut dan menjatuhkan gelasnya.

"dray, maafkan-"

plakk!!!

harry menangkup pipinya yang merah karena bekas tamparan draco. pandangan nya buram karena air mata yang ia bendung.

"jangan panggil namaku di depan umum" draco mengatakan nya sambil berbisik namun penuh dengan tekanan. setelah mengatakan seperti itu, draco pergi bersama gengnya.

"maaf malfoy" ucapnya pelan yg hanya bisa didengar olehnya

harry menunduk. dia tidak ingin mengangkat kepala nya dan melihat ke depan. dia tau, pasti semua orang sedang menatapnya dengan tatapan menjijikan.

"APA YANG KALIAN LIHAT? INI BUKAN TONTONAN!"

suara itu menggiring semua orang untuk kembali melakukan kegiatannya masing masing. ron dan hermione mendekat ke arah harry dan memegang pundaknya

"harry, kamu gapapa?" hermione mencoba menyingkirkan poni harry untuk melihat wajahnya.

"rry... pipimu..." ucap hermione ketika melihat keadaan pipi harry. hermione menyuruh harry duduk di salah satu kursi kantin sementara ron ingin mencoba membersihkan pecahan gelas itu.

"mione, ron..." harry menahan tangan ron. "gapapa, biarkan aku aja yang ngebersihin" ucap harry.

"tidak tidak, biar aku saja. kau sedang terluka kan?" tanpa menunggu jawaban harry, ron sudah beranjak untuk membersihkan kekacauan itu.

setelah semua beres, mereka berdua menuju ke uks untuk mengompres pipi harry dan setelahnya pergi ke kelas.

pulang sekolah kali ini, harry bersama ron dan hermione. hermione mengajaknya pulang bersama sembari berbincang di sebuah cafe outdoor dekat taman.

"eum rry..." hermione memulai pembicaraan sambil menunduk. telunjuknya menelusuri pinggiran cangkir tehnya.

mendengar nada hermione yang serius, harry mentapnya lekat. seakan mempersilahkan hermione untuk melanjutkan kalimatnya.

"cukup... berhenti saja rry... jauhi draco" perkataan hermione. harry memasang ekspresi terkejut.

"m-maksudnya mi?" harry menatap hermione bingung

"mencintai orang yang tak memikirkanmu itu sungguh buruk! aku gamau ngeliat kamu jatuh terlalu dalam ke dalam lubang yang kamu buat sendiri" hermione menggenggam tangan harry erat. dia sudah menganggap harry seperti adiknya sendiri. melihat harry yang akan menangis di setiap draco menyakitinya, hermione tidak ingin itu.

"mione..." harry membalas genggaman hermione "andai aku bisa semudah itu mengatur bagaimana aku harus melepaskan diri dari perasaan ini, pasti sudah ku lakuakan sejak dulu" harry tertawa kecil. itu membuat hermione dan ron menatap ke arah harry bingung.

mata tajam itu menatap ke arah matahari yang sebentar lagi akan tenggelam.

"ya, dulu. dulu aku berfikir ingin menghapus perasaan ini. tapi sekarang... tidak, aku akan melakukan apapun. agar draco mau melihatku lagi" harry menyunggingkan senyuman. tidak ada tekanan maupun kebohongan disana. itu murni dari hati harry sendiri

ron membelalakan matanya. "tunggu! apa maksudmu akan melakukan apapun?" hermione berpindah duduk ke sebelah harry

"rry, janji sama aku kamu ga bakal ngelakuin hal bodoh cuma demi draco. kumohon..." hermione menyodorkan jari kelingking nya ke arah harry untuk berjanji

harry mengerutkan dahinya bingung. dari tatapan hermione, dia melihat sebuah kekhawatiran. tapi dia tak tahu mengapa. tapi sesudahnya, harry kembali tersenyum sambil mengangguk dan menautkan jarinya ke jari hermione.

'berjanjilah kepadaku rry, bahwa kau tidak akan melakukan hal itu disaat kau tahu nanti' batin hermione

-☆

sudah seminggu berlalu sejak bincang bincangnya dengan hermione dan ron. besok adalah hari tepat dimana murid kelas 2 dan 3 akan melaksanakan camping.

harry menidurkan badannya ke atas ranjang miliknya. tersenyum membayangkan apa yang akan dilakukan nya bersama draco saat di camping nanti.

tangan nya meraih ponsel yang ada di atas nakas dan memainkan nya. tak lama, ia tertidur pulas dengan ponsel yg masih menyala.

TBC

Look at me. Draco. [DRARRY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang