7

2.1K 133 11
                                    

sudah 1 minggu berlalu sejak harry menangis sangat lama. dan sejak itu pula dia belum melihat draco sama sekali. entah di sekolah, di rumah, atau di tempat lain nya.

saat harry menanyai pansy theo maupun blaise pun dia hanya menggidikan bahu tidak tahu. tapi selain draco yang menghilang, astoria yang 'mungkin berpacaran' dengan draco pun ikut hilang entah kemana. harry tidak melihatnya lagi di sekolah.

'atau jangan jangan mereka semua sudah menikah dan mempunyai rumah baru?' oke. sekarang harry ovt

"hoy bro" ron menepuk pundak harry yang sedang melamun. harry hanya mengerjapkan matanya polos. itu membuat ron terkekeh melihatnya.

"apa?" tanya harry

"jangan ngelamun terus, ga baik. mikirin apa?" tb² hermione datang sambil membawa napan berisi makanan

"sudah jelas kan" jawab harry singkat

"apa?" hermione mengerutkan dahinya tidak paham

"draco" harry menoleh ke arah hermione dan ron sedikit berseringai jahil.

"cih" hermione memutar bola matanya malas.

mereka berdua melanjutkan makan siangnya di kantin. setelah semuanya selesai makan, harry mengangkat bicara.

"aku cuma khawatir" ucap harry diikuti kerutan dahi kedua sehabatnya. "ga pernah liat draco lagi setelah satu minggu lalu" sambungnya.

"ah! benar juga, aku juga ga pernah melihatnya lagi sejak kau pingsan di camping waktu itu" ron memasang wajah bingung nya.

"aku juga sedikit ngerasa aneh sama pansy" harry memainkan jarinya pada gelas.

"pansy? apa yang aneh? dia keliatan biasa aja" tanya hermione

"dia memang biasa sama kalian. tapi ga sama aku" harry meneguk minumnya. "dia seperti sedikit menghindar ? mungkin" sambungnya.

"ga mungkin. aku ngeliat dia sudah mengaggapmu seperti adiknya sendiri. mungkin ada alasan lain" ron menatap wajah harry lekat.

"aku tau. aku bakal nyari dia nanti sepulang sekolah" ucap harry.

sepulang sekolah, harry berjalan dengan malas ke kelas draco theo pansy dan blaise berada. dia melihat dari jendela. namun tidak ada pansy diasana. harry masuk ke kelas itu. menatap sekeliling berharap menemukan sesuatu.

dia melihat ke arah meja guru. disana terdapat satu buku absen yang pasti mencatat berbagai alasan kenapa murid tidak memasuki sekolah.

dengan cepat, harry membuka buku absen itu dan melihat ke tabel bernama draco malfoy. harry menyipitkan matanya dan setelah itu membelalakan matanya terkejut.

harry melihat di absen draco bertuliskan 'S' yang berarti 'sakit' selama 8 hari berturut turut. itu tepat seperti hari dimana dia tidak melihat draco lagi. dengan buru² harry berlari keluar kelas dan menemukan 2 anak kelas disana ingin memasuki kelas itu.

"permisi, apa kalian liat pansy?" hanya harry kepada 2 pemuda itu.

"oh, kau harry potter ya? tadi aku melihat pansy sedang mengangkat telfon di dekat toilet" ucap salah satu pemuda itu.

harry mengerutkan dahinya bingung. namun setelahnya dia mengucapkan terima kasih. ia berlari ke arah toilet sekolah. dia mendapati pansy disana yang sedang membelakanginya.

harry bersembunyi di balik tembok karena tidak ingin mengganggu pansy. siapa tau itu telfon dari seseorang yang penting. niat harry bersembunyi itu untuk menahan dirinya agar tidak bersuara.

namun setelah tanpa sengaja mendengar percakapan pansy dengan orang di telefon itu, membuat harry ingin terisak saat itu juga.

"bagaimana keadaan drake?"

"dia udh sadar, tapi keadaan nya belum juga membaik"
"bagaimana detak jantungnya?"

harry masih terus diam dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan. sama hal nya dengan pansy, harry menunggu seseorang diseberang sana yang ia yakini seorang wanita untuk menjawab pertanyaan pansy.

"kau tau? aku takut... detak jantungnya lebih lemah dari biasanya"

perkataan itu sontak membuat pansy dan harry terkejut. harry sudah tidak tahan lagi. dia keluar dari persembunyian dan berdiri tepat di belakang pansy.

"pansy"

pansy yang mengenal suara orang yang memanggilnya itu sontak terkejut dan mematikan ponselnya.

"rry... s-sejak kapan--"

"apa yang kau sembunyikan? dimana draco? sebenarnya ini kenapa?" harry memotong ucapan pansy

"rry aku... aku ga bermaksud nyembunyiin ini dari kamu. percaya sama aku rry" ucap pansy sambil memegang bahu harry kuat.

"dimana draco sekarang? antarkan aku ke sana pans, please..." harry menunduk. mengepalkan tangan nya kuat.

jelas pansy ingin menolaknya. tapi dia tidak bisa. mungkin sudah saatnya harry tahu semua. sekarang pansy hanya bisa berdoa semoga harry tidak melakukan hal di luar nalarnya.

"oke, km ikutin aku rry" pansy membawa harry dengan mobilnya untuk pergi ke salah satu rumah sakit. setelah sampai disana harry membelalakan matanya. itu adalah rumah sakit yang sama dengan yang harry tempati waktu itu.

pansy berjalan menelusuri lorong dan diikuti harry di belakangnya. ruangan itu terlihat sedikit mendekati ujung dan arah dengan ruang yang waktu itu harry tempati

pansy berhenti di suatu ruangan yang harry yakini itu tempat draco. tidak perlu basa basi, harry membuka pintu pelan.

setelah pintu itu terbuka sempurna, mata harry langsung tertuju kepada sosok yang berbaring sana. berbaring dengan wajah putih yg sangat pucat, badan yang terlihat lebih kurus dari biasanya, dan jangan lupakan berbgai alat medis yang menempel di badannya. tangisan harry sudah tidak bisa iya mendung lagi. sedangkan di seberang sana draco menatap harry dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"ha-harry?"

TBC

Look at me. Draco. [DRARRY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang