5

1.9K 129 4
                                    

setelah malam itu, berita tentang draco yang telah  mencium astoria tersebar cepat. itu membuat harry muak dan tidak ingin memakan apapun. camping berlangsung selama 5 hari. sedangkan ia disana hanya baru 3 hari.

rasanya harry ingin meruntuki dirinya kenapa dia harus mengikuti camping ini. tapi kemudian, ia teringat tentang hermione yang seolah selalu mencegatnya untuk tidak mengikuti camping ini.

'atau jangan jangan mione udah tau? tidak, mungkin itu hanya firasat seorang teman' batin harry

sekarang dirinya sedang duduk di depan tenda, bersama luna yang sedang membujuknya untuk makan.

"hei harry, kamu ingin mati kelaparan? cepat buka mulutmu dan makan" luna mendekatkan sendoknya ke mulut harry yang tentu saja ditolak oleh sang empu.

"aku tidak akan mati hanya karena tidak makan 2 hari" ucap harry. setelah itu dia melanjutkan bermain ponsel nya

"kegiatan disini banyak, kamu akan kehabisan energi untuk itu" luna menghelakan nafasnya lelah.

"kenapa? apa karna memikirkan pria bajingan itu sampai kau melupakan dirimu sendiri?" ucap luna dengan emosi. ya, luna tau semuanya karna dulu harry sering bercerita dgn hermione ron dan kepadanya. harry membelalakan matanya

"tutup mulutmu luna! kau bukan draco, dan tidak tau apa apa! jadi tidak usah repot repot mengkhawatirkanku!" balas harry yang tak kalah emosinya.

plakk!!

tamparan itu mendarat pada pipi harry. harry tidak pernah tau jika wanita didepannya ini bisa kasar terhadap seseorang. tamparan nya tidak sekeras tamparan draco saat di kantin dan tidak menimbulkan luka. tapi itu cukup untuk membungkam mulut harry.

harry menangkup pipinya. setelah itu menghempaskan sendok yang di tangan luna dan pergi meninggalkannya. dia berjalan di area camping untung mencairkan pikiran nya.

harry terus berjalan entah kemana. mungkin sekarang sudah terlalu jauh dari tenda nya. kalo harry bisa jujur, dia benar benar lapar sekarang. tapi entah kenapa dia tidak ada nafsu untuk makan sama sekali.

harry menelusuri jalan sambil memegang perutnya. melewati tenda satu ke tenda lainnya. harry mengangkat kepala nya. dibalik tenda itu, harry melihat ada draco yang sedang berbicara dengan seseorang. entahlah harry merasa orang itu seperti hermione dan ron.

kepala harry berdenyut pusing. jadi dia tidak terlalu memikirkan apa yang ia lihat barusan. dia memutuskan untuk melajutkan berjalan. tapi baru saja dia melangkah satu langkah, badan nya terhuyung ke samping. tidak lama dia mendengar draco meneriakkan namanya.

"harry!"

setelah itu, semuanya gelap di pandangan harry

sore hari memang suasana yang pas untuk berjalan jalan di taman. itu yg dilakukan potter kecil sekarang. dia menelusuri taman mencari sesuatu yang menarik.

"arry~" seorang pria dengan setelan baju dan celana putih itu memanggil nya dari bawah pohon besar di taman itu. dia draco, teman masa kecilnya. dia melambaikan tangan ke arah harry sembari tersenyum dan mengajaknya ikut duduk bersamanya di bawah pohon itu.

harry berlari kecil ke arah draco dan duduk di sebelahnya. "kenapa dray?" tangan pria yang lebih tua mengusap rambut lembut harry dan menggeleng.

"rry" panggil draco. harry menoleh ke arahnya dan ia mendapatkan draco sedang menatap matahari yang sebentar lagi akan tenggelam. harry memiringkan kepala seolah bertanya "apa?"

"kalau suatu hari aku menjauhimu, kamu mau melakukan apa?" tanya draco tiba tiba.

"kenapa? memangnya kau bisa menjauhiku?" jawab harry sambil menyenderkan kepalanya ke lutut.

"hanya membayangkan..." draco melihat ke arah harry dan tersenyum. setelahnya, draco bisa merasakan harry menghembuskan nafasnya panjang.

"aku tidak tau harus melakukan apa karena belum pernah menjauhiku sebelumnya" ucap harry sambil memasang wajah berfikir. setelahnya dia melanjutkan kalimatnya. "tapi...

mungkin aku akan melakukan cara apapun supaya kau bisa melihatku lagi, dray"

TENG..

bagaikan suara lonceng di kepala harry. itu membuatny terbangun dengan detak jantung yang tidak normal. nafasnya terasa seperti dia setelah berlari.

"harry! kau tidak apa apa?!" luna yang sedang duduk di sebelah ranjang harry berdiri dan segera memanggil dokter.

sedangkan harry benar benar sedang mencerna apa yang di mimpi tadi. itu persis seperti cuplikan adegan dirinya bersama draco saat dirinya masih menginjak umur 11 tahun.

'apa mksdnya?' batin harry

TBC

Look at me. Draco. [DRARRY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang