6

2K 144 1
                                    

harry menatap kosong ke arah jendela di rumah sakit itu. ada luna disana. tapi dia belum berniat untuk berbicara dengan nya kecuali luna lah yang mengajaknya berbicara.

"harry-"

"maafkan aku" harry memotong panggilan luna dan itu membuat luna terkekeh.

"tidak, aku yang seharusnya meminta maaf. maaf sudah menamparmu harry" ucap luna mendekat ke arah harry

"aku pantas mendapatkan nya. dan itu pertama kalinya aku ngeliat kamu emosi, luna" luna terkekeh.

"gimana campingnya?" sambung harry

"aku dengar kabar, mereka baru saja sampai ke sekolah" balas luna. harry mengerutkan keningnya bingung.

"kenapa pulang? apa camping dibatalkan karena aku?" tanya harry bingung.

"tentu saja tidak. kau tertidur 2 hari tau" luna menatap harry.

"oh" jawab harry singkat.

luna mengerutkan dahinya. bagaimana bisa harry se santai itu setelah apa yang terjadi.

"apa maksudmu dengan berkata 'oh' ? kau tau? kau tertidur 2 hari dengan keadaan perut kosong dan belum makan sama sekali" ucap luna dengan ekspresi lelahnya.

"kau ini cerewet sekali ternyata. memangnya kenapa kalau aku tertidur dengan perut kosong?" tanya harry dengan wajah polosnya.

"bagaimana jika keadaan mu memburuk? kau bisa meningal tau!" luna menyilangkan tangan nya di depan dada dan melihat ke arah lain.

"itu lebih baik!" jawab harry. belum sempat luna membalasnya, ada seseorang membuka pintu kamar rawat harry. harry berharap itu draco, namun dia salah. mereka adalah pansy dan 2 teman baiknya nya.

sudah dipastikan hermione akan cerewet dan melontarkan banyak pertanyaan kepada harry seperti seorang ibu. setelah itu mereka berbincang bincang dan tertawa kecil sembari sedikit menghibur harry.

(◠‿・)—☆

"hati hati luna!" harry dan kedua orang tuanya melambaikan tangan ke mobil taksi yg ditumpangi luna yang mulai meninggalkan pekarangan rumahnya.

setelah pansy, hermione dan ron menjenguknya di rumah sakit, besoknya kedua orang tua harry datang untuk menjemput harry dari rumah sakit. sebagai rasa terima kasih kepada luna karena sudah menjaga harry, orang tua harry mengajak ia makan malam di rumah harry.

sekarang harry sedang bermain dengan poselnya diatas ranjang di kamar nya. tidak lama dia mengingat akan sesuatu.

'oiya, setelah kejadian aku pingsan waktu itu, sampai sekarang aku belum melihat draco sama sekali. bahkan rumahnya sepi banget kaya rumah angker' batin harry

ia berjalan ke arah balkon. tepat di depan balkon itu adalah balkon kamar draco. balkon kamarnya dan kamar draco berhadapan tepat.

harry melihat lampu kamar draco tidak menyala. padahal sekarang masih menginjak pukul 8 malam.

'tumben' batin harry

kemudian harry mengutak-atik ponselnya dan melihat sesuatu di galerinya. foto dia bersama draco.

harry menyunggingkan senyum melihat berbagai macam foto draco yang telah ia simpan. foto pria yang sekarang sudah berasa seperti orang asing. draco semakin menjauh darinya. dulu yang setiap hari selalu bertemu. sekarang menjadi satu minggu hanya bertemu 2 kali.

harry menenggelamkan wajah nya pada bantal. terisak kecil untuk kesekian kalinya. meremas dadanya kuat. dia merindukan draco. dia merindukan draconya yang dulu.

"aku kangen kamu dray..."

harry terisak kembali. perasaan aneh ini selalu muncul ketika dia mengingat mimpi itu. ya, itu hanya sebuah mimpi, mimpi masa lalunya. tapi entah mengapa harry merasa aneh dan terus membuat dadanya sesak.

dia terus menangis tak bersuara sampai tengah malam. tidak lama, dia pun tertidur dengan mata sembabnya.

sedangkan di lain tempat, seseorang sedang memperjuangkan antara hidup dan matinya.

TBC

Look at me. Draco. [DRARRY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang