Permulaan : Diané
- 1940 -
Diana mengerjapkan kedua matanya, sinar matahari yang hangat langsung menyerang indra penglihatannya membuat gadis itu tersadar ada sesuatu yang aneh terjadi disini
bukankah ia berada dalam ruangan?
"Gue dimana?"
Diana berbalik dan mendapati seorang anak lelaki berpakaian lusuh terkejut melihatnya
"permisi, gue---" tanpa sempat melanjutkan kata-katanya, Diana didorong oleh anak lelaki asing tersebut hingga tubuhnya terhuyung dan jatuh kebelakang tepat dimana sebuah danau kecil berada
BYUR!!
Diana mencoba menggapai apapun, karna demi Tuhan ia tidak bisa berenang!
Diana sesekali terbatuk, oksigen dalam dadanya terasa menipis, gadis itu menjerit tertahan "siapapun tolong gue!! gue emang ogah banget ikut acara tahun baruan keluarga besar tapi... gue belom mau matiii!!"
Tubuhnya perlahan menjauh dari permukaan, Diana memejamkan mata mempasrahkan diri pada yang Maha Kuasa
"Mama maafin Diana... Tupperwore mama ketinggalan dilaci kelas sebelum libur sekolah, maafin Diana mama huhu..."
BYUR!!
"Buset apaan tuh yang ikut jatoh?!"
Diana perlahan membuka matanya dan mendapati seorang lelaki dengan rambut kecoklatan berenang kearahnya sebelum ia kehilangan kesadaran sepenuhnya
Lelaki itu meraih tangan sigadis dengan cepat "dapat!" kemudian membawa daksa itu kepelukannya, untuk dibawa mencapai permukaan sebelum gadis dipelukannya itu menelan air lebih banyak
"nona, bangunlah... kumohon..." lelaki berambut kecoklatan itu menepuk pipi Diana sesekali memanggilnya, berharap sigadis segera sadar
"God verdriet! wat is er met hem gebeurd James?! (Astaga! apa yang terjadi padanya James?!)" seorang wanita dengan blous merah gelap berjalan terbirit menghampiri keduanya
Lelaki bernama James itu hanya bisa terdiam, lidahnya kelu untuk sekedar menjawab
"Segera bawa Diané masuk! aku akan suruh orang lain untuk menjemput dokter Cillian" wanita itu segera berlalu memasuki rumah, tanpa sadar seorang anak lelaki yang menjadi dalang tengah bersembunyi dibalik rerumputan yang panjang
James segera melakukan pertolongan pertama, menekan dada sigadis untuk mengeluarkan air yang mungkin masuk dan hampir memenuhi paru-parunya
"Uhuk!" dan berhasil!
James buru-buru memeluk sigadis yang justru tengah mengumpulkan kesadarannya
"Untunglah nona baik-baik saja, kau membuatku khawatir..."
James menatap wajah Diana yang pucat, sedangkan Diana hanya bisa mengerutkan dahi, kepalanya terasa sangat sakit
Tetesan air yang berjatuhan dari helaian rambut James membuat Diana memilih untuk menutup matanya, ia lelah. Mungkin semua akan baik-baik saja setelah ia bangun nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bentala Milik Kita ; 1940
Historical Fiction"Buitenzorg, dikediaman anda sendiri dirumah keluarga Schoonhoven, hari ini penghujung tahun 1939 dan besok memasuki tahun baru 1940, nona" jawaban yang tidak Diana inginkan keluar dari mulut lelaki tersebut "Sialan?! apa katanya tadi? Buitenzorg? 1...