Twee

14 2 0
                                    

Dua



- 1940 -


Setelah lima hari berlalu, James akhirnya kembali, setelah menyelesaikan pekerjaannya di Oostheaven selama beberapa hari

"James!!" Diana bangkit dari kursi, meninggalkan secangkir teh yang masih hangat hanya untuk menghampiri dan memeluk erat James yang barusaja turun dari mobil

"Nampaknya ada seseorang yang begitu menantikan kepulanganku, kau merindukanku nona?" James balas memeluk Diana

"Kau pergi terlalu lama, aku kesepian. Teganya kau meninggalkanku yang tengah menderita hilang ingatan selama satu minggu tanpa kabar"

"Kenapa tidak mengirimkan surat seperti pintaku?" Diana memukul lengan James, membuat James terkekeh dibuatnya

"Kurasa tak perlu. Oh, lagipula aku terlambat karena sehabis mengunjungi rumah keluarga Godewijck di Batavia"

Diana mengerutkan dahi "siapa?"

"Ah, haruskah kujelaskan secara singkat atau---" "secara singkat saja!" Diana memotong kata-kata James, rasa penasarannya membuncah

James mengangguk "baiklah~"

Diana mencondongkan tubuhnya, guna menyimak baik-baik ucapan lelaki dihdapannya

"Aku seusai mengunjungi keluarga calon tunanganmu untuk menyampaikan pesan tertentu"


- 1940 - 


"Anjing. Apa katanya tadi? tunangan?? Arghhh!!" Diana mengacak-acak rambutnya sendiri frustasi

Gadis itu sudah lebih dari satu jam berjalan mondar-mandir sembari mengerutuki nasib

"Fix gue mau pulang!" putusnya bersemangat sembari mengepalkan kedua tangan

"Tapi gimana?" mendadak semangatnya raib, bahunya merosot pelan

Diana memejamkan mata, mengepalkan tangannya kesal "Komputer anjing. gara-gara lo, gue--- Hahhh... ngumpat gak bikin masalah lo kelar Diana..." Diana menghela nafas, mengusap dadanya pelan 

"Eh tapi, keadaan gue sekarang tu emang enaknya di anjing-anjingin sih, bajingannn! gue tuh---" 

TOK, TOK, TOK!

"permisi nona, makan malam telah siap, tuan James sudah menunggu dibawah"


- 1940 -


"Tuan Schoonhoven mengirimkan surat dan barusaja tiba sore tadi" James membuka pembicaraan disela acara makan malam

Diana mendongak antusias "sungguh? papa berkata apa?"

James memanggil pelayan, memintanya untuk dibawakan surat yang ia maksud kemudian menyerahkannya pada Diana. Membiarkan gadis itu membacanya terlebih dahulu baru ia akan menjelaskan saat gadis itu bertanya

Bentala Milik Kita ; 1940Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang