Jangan lupa vote dan komen 💛
🐯
Agatha memegang dadanya yang berdebar tak normal sembari menaiki tangga. Tangannya sedari tadi terus menerus memegang ujung baju Caca yang berada di depannya. Persis seperti anak itik yang mengekori induknya.
Caca menoleh pada Agatha, yang sedari tadi terus-menerus memasang raut tegang. "Santai aja napa Ta, muka lo tegang amat kaya orang abis kepergok maling"
Agatha menghembuskan napas berat. "Keliatan banget ya?"
Caca mengangguk jujur. "Lo gak bakal di sembelih ini, tenang aja"
Agatha berdecak. "Lo kira gue hewan"
"Satu spesies kan?"
Plak!
Agatha memukul punggung Caca yang membuatnya meringis dan mengusap-usap bagian yang di pukul Agatha. "Sakit anjir!"
"Lo sih!"
Menapaki tangga teratas, Agatha dan Caca mendengar suara gelak tawa dari dalam kamar Bara.
Agatha sempat menarik baju Caca lumayan kencang saat gadis itu akan melangkah mendekati pintu kamar Bara dan membuat si empunya memekik karena hampir terjungkal.
"Ta, gue hampir jatoh anjir!" Ujar Caca dengan muka panik memegangi dadanya yang ikut berdegup kencang seperti Agatha.
"Y-ya maaf Ca, abisnya lo mau langsung masuk aja"
"Ya terus, gue harus ngapain?"
"Bantu gue nenangin jantung gue dulu" ujar Agatha memelas memegangi kedua tangan Caca.
Caca memutar bola mata malas. "Yang bikin lo deg-degan itu sebenernya apa sih?"
Agatha diam sesaat. Ragu untuk menyampaikan pemikirannya.
"Apa?"
"G-gue takut di salahin karena bikin anak orang sakit" jawabnya memelas.
Caca menghembuskan nafas lelah dan terlihat greget pada Agatha. "Ta, lo kenal Bara bukan baru sebulan, dua bulan anjir! Dan gue tau Bara atau siapapun gak bakal marah cuma gara-gara hal sepele kaya gini"
"Tapi dia sampai sakit Ca"
"Perasaan lo juga sering bikin gue sakit dengan ngajak gue hujan-hujanan" protes Caca tak terima.
Agatha terdiam tak bisa menjawab. Memang benar Agatha sering mengajak Caca hujan-hujanan. Itu karena Agatha merasa bosan karena selalu main hujan-hujanan sendirian, jadi dia mengajak Caca.
"Udah ah, gue mau masuk"
Greb!
Agatha menahan tangan Caca sebelum kakinya melangkah masuk ke dalam.
"Kenapa lagi Ta?!" Caca terlihat greget pada Agatha karena terus mengulur waktu.
"Ulur waktu dulu please, gue mau nenangin jantung gue" melas Agatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA
Teen FictionAlbara Bagaskara, ketua geng motor Tygrs pertama yang tampak seperti dewa dalam mitologi Yunani. Wajah tampan, hidung mancung, rahang tegas, bibir tipis dan tatapan mata setajam elang itu mampu membuat para gadis jatuh hati. Tapi di balik ketampana...