43. Poor Nini.

1.7K 265 10
                                    

Jadi bocil bukanlah pilihan Jennie sedari awal, ia lebih memilih menjadi sikopet yang selalu bermandikan darah di setiap kesepatan, atau menjadi ilmuwan gila dengan segala penemuan yang tak masuk akal.

Tapi, karena ingin menjalankan rencana demi melindungi putrinya sebagai permintaan maafnya yang telah gagal menjadi orang tua, Jennie mau tidak mau harus berpura pura menjadi orang lain agar bisa memanipulatif musuhnya.

Seperti sekarang ini, Jennie harus menahan sakit akibat amukan putrinya.

'' apa Lihat²! sudah Lili bilang jangan dekat- dekat masih aja mendekat. Sana pelgi! Lili tidak mau main sama Nini, dasal culang!." Pekik Lili menjambak rambut Nini.

'' aaaaaa eommaaaa lihat Lili dia jahatin Nini!." Pekik Nini tidak kuat menahan sakit saat di jambak Lili.

Mendengar teriakan ontynya Lili kelabakan, dia takut kena marah sama omminya karena memukul ontynya sendiri.

" aduh onty kalau pipis jangan di situ!." Pekik Lili berpura² menumpahkan air tepat di bawah celana Jennie sehingga celananya basah.

Rahang Jennie jatuh seketika ia menatap putrinya tercengang, astaga dari mana putrinya ini belajar akting sebagus ini sih?. Herannya dalam hati.

Pekikan Lili dari ruang tamu membuat Ruby mendekat dan bertanya lembut." Ada apa lili? Kenapa teriak² seperti monyet sih hm?." Tanya Ruby mendekati Lili.

Dengan cepat Lili menunjuk kearah celana Ontynya." Onty Luby, itu onty Nini pipis di celana!.'' Tunjuknya heboh, sedangkan Jennie tersentak dari lamunannya.

Wajah Jennie memerah ketika melihat tatapan Ruby yang begitu kaget mendapati dirinya ngompol di celana.

" Nini kamu____ omg yang benar saja nini!! Kamu kok bisa-bisanya ngompol di celana sih?! Padahal ada kamar mandi tapi kamu malah pipis di celana. Ck dasar jorok!." Omel Ruby mengambil kain pel untuk membersihkan ngompol Adiknya.

" Ya dewa! Kenapa cobaan di dalam hidupku semakin rumit sih! Tolong kasihani hamba, hamba benar² tidak kuatttt²." Gerutu Ruby sambil berjalan kekamar mandi.

Kembali Ke Lili dan Nini...

Kedua orang yang berbeda umur itu saling menatap tajam satu sama lain, bedanya Lili tersenyum miring sedangkan Nini terliha menahan tangis dan malu.

" Huawaaaa...dasar Lili jahat! Kamu fitnah nini padahal nini tidak pipis di celana huawaaa hikss." Tangis jennie lupa jika dia lagi berpura² jadi bocil, harga dirinya lebih penting saat ini dia tidak terima anaknya memfitnahnya.

Huaapp

Wajah Nini malah di raup begitu saja oleh Lili, anak itu terlihat kesal akibat suara nini yang memekik di telinganya." Diamlah onty sualamu jelek!." Omel Lili meninggalkan Nini yang berguling² di lantai.

Balita itu lebih memilih pergi tidur karna waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Tak jauh dari sana Jihan melakukan video call dengan Jisoo sembari mengarahkan kamera Kearah Lili yang sedang bertengkar dengan Jennie.

" anda Lihat Nona Kim, Miss jennie bukanlah halangan bagi rencana Kita." Ujar Jinan yakin kepada jisoo patnernya.

'' kau benar, tapi apakah penjagaan di penthouses bisa di tembus Jinan??." Tanya Jisoo mengamati keadaan di penthouses milik rose.

" tenang aja nona Kim, jika rencana Kita berhasil menyingkirkan Mrs Park, maka secara otomatis penjagaan di sini pasti bakal kacau,,,Semua yang kita rencanakan bakal berhasil apabila Mrs park tewas." Jawab Jinan dan di anggukin oleh Jisoo.

" baiklah pantau terus mereka jinan jangan sampai lengah , saya dan rekan tim saya bakal menjalankan rencana pertama kita." Ujar jisoo.

" baik Nona Kim moga berhasil!." Seru Jinan memberi semangat.

Tiba² saja Rose muncul di belakang Jinan hingga mengagetkan anak itu membuat sambungan telponnya bersama dengan Jisoo langsung mati.

" lagi ngapain kamu?? Kenapa bersembunyi seperti itu??." Tanya Rose berpura² tidak tau apa yang Jinan lakukaan.

" ah maaf... onty hanya salah paham sebab Jinan di sini tidak melakukan apa apa kok, jinan sedari tadi hanya berbincang² dengan teman- teman jinan." Bohongnya agar terhindar dari tatapan maut milik rose.

" benarkah??."

" benar onty, sumpah!." Yakin jinan.

'' baiklah, saya kesini hanya ingin memberikan ini kepadamu, pakailah karena kartu itu khusus untukmu selama tinggal disini.

Saya keatas mau tidur, kamu juga tidur jangan bergadang." Ujar rose meninggalkan Jinan sendirian di lantai satu.

Selepas kepegian Rose, Jinan menatap kartu ATM di telapak tangannya...kemudian ia tersenyum miring lalu pergi kekamarnya.

TBC

JANGAN LUPA VOTE

COMENTS

THANKS

SEE U SOON

BYE

Lili mau foto langit🥰🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lili mau foto langit🥰🥰.

BABY LISA( SHIPMOM)SELESAI✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang