Selamat Malam para Jomblo"er ✌️.Terima kasih ya yang masih ikuti cerita ini .Ini the real ending nya ya .Dan Mohon Maaf kalau tidak sesuai keinginan kalian 🙏🏻🙏🏻😎
Memasuki usia kandungan ke 32 minggu. Sean melakukan kunjungan rutin pemeriksaan kehamilan pada Dokter Meng dan juga dokter spesialis penyakit dalam. Sean bersikeras untuk mempertahankan kedua bayinya, walaupun dirinya kesusahan. Hanya Nyonya Jung yang mengetahui keadaan Sean yang sebenarnya. Bahkan beberapa kali ibunya itu membujuk Sean untuk merelakan janin yang di dalam kandungannya.
"Aku khawatir dengan keadaan Anda. Ini sudah melewati batas normal," peringat Dokter Meng, yang didampingi oleh Dokter Wu Yilong.
"Benar Tuan," Dokter Wu menambahkan. "Preeklamsia yang Anda alami sudah dalam tahap batas normal."
Sean menggenggam tangan Dokter Meng. Dokter perempuan itu agak terkejut ketika bersentuhan dengan telapak tangan Sean yang terasa basah dan dingin. Ia pun menatap wajah sendu pasiennya yang tengah diliputi perasaan takut dan juga penuh pengharapan.
"Ini yang terakhir dan ini hadiah untuk suamiku. Aku yakin Tuhan pasti menyertaiku," ucapnya lirih. "Hanya menunggu sebentar lagi. Aku tidak ingin anakku lahir prematur, Dokter. Jika ada yang harus dikorbankan, biarlah aku yang mengalah. Resiko yang akan aku tanggung setelah melahirkan malaikat kecilku, biarlah menjadi urusanku. Asalkan... mereka bisa lahir dan menjadi kebanggaan papanya."
"Tapi Tuan, ini sangat beresiko. Dengan kondisi kesehatan Anda yang rentan ini, mungkin saja akan mengakibatkan kegagalan pompa darah ke jantung. Proses operasi pengangkatan rahim yang akan kita lakukan juga akan memakan waktu yang cukup lama. Aku tidak yakin jika tubuh Anda masih bisa bertahan nanti."
Sean memberikan remasan lebih kuat di telapak tangan Dokter Meng. "Aku yakin kalian pasti bisa. Setidaknya, selamatkanlah bayi kami. Aku siap memberikan persetujuan dan menandatanganinya. Agar kalian tidak disalahkan oleh pihak manapun. Ini semua murni keinginanku sebagai pasien," terang Sean sambil memelas.
Dokter Meng dan Dokter Wu saling menatap. Kedua dokter itu sudah memprediksi keadaan Sean kedepannya. Hanya saja, tekad Sean yang begitu besar dan perjuangannya untuk mempertahankan bayinya begitu kuat, membuat tubuhnya merespon dengan positif.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate is My Brother in Law (YIZHAN) 🚦🚦END
FanfictionPerjuangan Yibo untuk mendapatkan cinta dari kakak ipar nya 😂 😂 😂 😂 😂 CERITA Milik SENDIRI DI LARANG PLAGIAT