Chapter Kesembilan

2.1K 215 45
                                    

Selamat malam jomblo"er😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam jomblo"er😂😂 .Ada yang nunggu ini?Kek nya lama gak up ini .Tenang bentar lagi end .
Jangan lupa tinggalkan komentarnya ya 🙏🏻🙏🏻




typo bertebaran🙏🏻🙏🏻🙏🏻












Chapter sebelumnya...

"Yibo, bawa Sean ke kamar. Panggil dokter segera!" titah Tuan Wang yang juga ikut khawatir.

"Baby, ada apa denganmu? Sayang, bangunlah." Yibo menyempatkan untuk menciumi bibir Sean, selagi menggendongnya menuju ke kamar. Jantungnya berdegub kencang akibat rasa khawatir yang menyerangnya. Baru saja mereka merasakan kebahagiaan, sekarang justru berubah drastis menjadi kesedihan.

"Baby... Zhannie... please, jangan membuatku ketakutan."







💚❤💚❤







Satu jam kemudian, dokter datang memeriksa dan memberikan resep vitamin serta obat penambah darah untuk Sean. Rupanya apa yang Sean alami, menjadi tanda bahwa ikatan bersama Yibo telah tercipta.

Nyonya Wang ikut terharu ketika dokter yang akan memeriksa Sean, mengatakan penyebab menantunya pingsan, mungkin akibat kehamilan. Ia tidak menyangka, jika tebakan dokter itu benar, maka sekarang jumlah anggota keluarga Wang akan segera bertambah. Namun, di sisi lainnya, kepanikan dan keresahan dirasakan oleh si pelaku utama. Siapa lagi kalau bukan Yibo.

"Jangan lupa untuk meminum vitamin dan suplemen penambah darahnya," ujar dokter. Sean mengangguk paham mendengar arahan dokter.

"Kenapa secepat ini, Dok. Aku rasa ini baru satu minggu lebih, bahkan belum sampai dua minggu." Sean bangun dari tidur berbaringnya sambil menyamankan punggungnya di headbed. Masih terasa pusing dan sesekali memijat pangkal hidungnya.

Dokter tersenyum sambil menatap Sean, lalu berkata, "Bawaan orang hamil tidak semua sama, Tuan. Mungkin kehamilan Tuan yang sekarang, tidak terencana tapi juga sangat diinginkan."

Sean tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Senyumnya dikulum demi mempertahankan rasa malunya, yang sekarang sedang menjalar sampai ke relung hati. Bisa-bisanya diagnosa dokter ini, begitu tepat sasaran. "Apa kehamilanku yang sekarang tidak beresiko? Usiaku hampir mendekati 40, Dok."

"Tidak masalah, selama Tuan menjaga kesehatan dan asupan gizi, serta tanggap dalam segala situasi. Jika mengalami keluhan, bisa langsung konsultasi pada dokter kandungan, Tuan. Aku rasa semua akan baik-baik saja. Apalagi... Tuan Muda Yibo sangat memperhatikan Anda. Sudah pasti keadaan Anda pun terjamin bersamanya."

"Baiklah, Tuan. Aku rasa pemeriksaan ini sudah cukup. Tuan bisa memeriksakan kandungan pada ahlinya. Saran saya, Tuan jangan melakukan aktivitas yang terlalu berat. Apa Tuan masih memberikan ASI pada Bao Yu?"

Sean mengangguk, sambil menggembungkan pipinya. "Tapi ASI ku memang agak berkurang, Dok. Apa mungkin karena kehamilan ini?"

"Kemungkinan memang karena kehamilan, atau bisa juga karena pengaruh hormon. Tuan bisa mengkonsultasikannya dengan dokter kandungan. Baiklah, saya pamit dulu. Terima kasih." Dokter pun keluar dari kamar, setelah memeriksa Sean dengan seksama.

My Mate is My Brother in Law (YIZHAN) 🚦🚦ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang