Chapter Pertama

5.9K 454 165
                                    

Selamat malam jum"at para jombloh"er 😂 😂 😂 😂 Gimana sudah siap baca SehunZhan belum 😂😂😂😂😂INGAT YA INI HANYA  FAN FICTION JANGAN BAPER YANG TIDAK SUKA CUKUP SKIP JANGAN KOMENTAR ANEH2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam jum"at para jombloh"er 😂 😂 😂 😂 Gimana sudah siap baca SehunZhan belum 😂😂😂😂😂
INGAT YA INI HANYA  FAN FICTION JANGAN BAPER YANG TIDAK SUKA CUKUP SKIP JANGAN KOMENTAR ANEH2. KALAU TIDAK SESUAI TINGGAL NULIS CERITA SENDIRI SAJA OK 😚😚




TYPO BERTEBARAN 🙏🙏🙏🙏🙏




Angin sepoi-sepoi bergerak membelai kulit dan hawa sejuknya terasa menyegarkan. Sean duduk di atas kursi santai di tepi pantai, mengagumi keindahan lautan yang membentang luas di depannya. Waktu masih menunjukkan pukul 08.00 dan dia sudah meninggalkan kamar pergi menyelinap keluar.

Sean tidak ingin membangunkan buah hati dan suaminya yang masih menikmati mimpi indahnya. Sean memang terbangun karena mendapat telepon dari sang ibu mertua, lebih tepatnya menelepon suaminya, hanya saja kebetulan Sean terbangun dan akhirnya terpaksa mengangkat panggilan tersebut.

Ibu mertuanya memberitahu bahwa anak bungsunya atau adik dari suaminya akan pulang ke tanah kelahirannya setelah menjalani pendidikan di negeri Paman Sam---Amerika Serikat. Hampir tujuh tahun adik ipar Sean tinggal di sana dan sudah waktunya untuk pulang ke kampung halaman.

Sean memang sangat menantikan kepulangan adik iparnya, berharap pemuda yang usianya terpaut enam tahun lebih muda itu bisa membantunya memimpin perusahaan.

"Emm ... sejuknya," gumam Sean tak henti menikmati udara pagi.

Sean berbaring dengan kepala yang ia topang menggunakan kedua tangannya. Menengadah ke langit dengan mata terpejam. Suara deburan ombak bagaikan penyejuk hati yang sedang gundah gulana.

"Semoga saja dia bisa membantuku mengurus proyek-proyek yang sedang berjalan," ucapnya lagi masih dengan mata yang terpejam.

Cup

Sean segera membuka matanya lebar-lebar.

"Selamat pagi, sayang." Sehun langsung ikut berbaring di samping Sean, lalu memeluknya dengan posesif.

Plak

Plak

Plak

"Ouch! Sayang ... hentikan ... hahaha."

"Tidak lucu! Kau membuatku kaget tahu!" sentak Sean sambil memukul-mukul dada sang suami.

Sehun kembali memeluk Sean, "Maaf ... maaf ... untung saja itu aku, coba kalau orang lain yang melakukannya, sudah aku bunuh orang itu. Lagipula kenapa bibirmu ini maju merajuk, hum?" kata Sehun sembari mencubit pelan bibir Sean. 

"Aish! Kau ini, mana ada orang lain di sini. Pantai ini sudah kau sewa beserta air di depannya hingga jarak 2 mil. Siapa yang berani memasuki teritorial Wang Sehun?" cerocos Sean kesal bercampur senyuman.

Sehun mengangkat punggungnya menarik tubuh Sean untuk direbahkan di atas dadanya. Sungguh kemesraan mereka memang tidak lekang oleh waktu. Perasaan cinta di antara mereka tidak pernah berubah dan sepertinya tidak pernah ada kata bosan untuk saling mencinta. Apalagi dengan kehadiran buah hati yang menambah kesempurnaan Sean sebagai seorang ibu, tentu saja ia pria istimewa yang punya rahim dan mengandung serta melahirkan. Oleh sebab itu Sehun sangat beruntung menikahi seorang Jung Xiao Zhan.

My Mate is My Brother in Law (YIZHAN) 🚦🚦ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang