Selendang kasih diikat asmara,
membuatkan hati semakin membara,
jauhnya diri ingin kembara,
bersama selendang sutera,Minyakku namanya lening,
diri ini semakin naik angin,
ingin kemana larinya jika pening,
pikiran jauh terbawa angin,Menghunus segala kata tersurat,
tak lupa juga akan kata tersirat,
mulai seperti ingin membunuhnya,
namun mengalah juga pada akhirnya,Tak pernah diduga,
tak pernah disangka,
justeru itu membuatku lega,
kerana semuanya tak ku duga,Ku bakar tanganku dengan api,
agar sedar diri ini sedang tak mimpi,
tertanya-tanya dengan apa yang terjadi,
segalanya begitu cepatnya terjadi,Aku seakan hidup dalam dunia,
namun tidak hidup didalamnya,
semuanya sedang memerhati,
diriku seakan hidup namun telah mati,Mereka tertanya apakah aku serius,
tertanya apakah aku tulus,
aku seakan tidak bisa lulus,
kerana aku hilang fokus,Tidak bisa ku jawab,
tidak bisa ku beri sebab,
seakan diri terbungkus daun tarap,
mencari jawapan yang diharap,Hari demi hari,
ku hitung selamanya,
akan aku pergi di lain hari,
jikalau ia tidak kekal selamanya.-Zu
YOU ARE READING
Ungkapan Cinta [✓]
PoetryPantun atau Sajak Cinta. Puisi Moden dan Puisi Tradisional. (hanya rekaan semata) Ungkapan Cinta dalam bahasa klasik/sastera bagaikan ungkapan yang penuh makna dalam jiwa yang terdalam untuk menyatakan cinta pada seseorang yang kita kagumi dalam di...