Puncak nabalu seakan bahulu,
puncak ledang sungguh rendang,
segalanya harus bersusah dahulu,
barulah hati ikut senang,Pawaka yang dulu menyala begitu terang,
kini tinggal abu ditiup pawana,
walau ia sudah tak bersinar terang,
abunya tetap kusimpan dalam lena,Burung serindit di dalam perahu,
bunga bayam ada di dulang,
hati dinda merasakan rindu,
berjauhan akan kekandaku sayang,Dinda hanya aksara tanpa makna,
sedang kanda fatamorgana,
inginnya dinda duduk dalam buana,
agar cinta nyata dalam asmaradana,Kanda arjuna menawan dinda,
terjaganya asmaraloka sesuci candra,
tanpa rengsam kerna edan asmara,
kian wilangan dalam ratah jendera,Ombaknya kedengaran,
pasirnya tidak kelihatan,
dalam diam anom perjuangkan,
tanpa terlihat kelemahan,Tetap setia seumpama embun,
menyirami hidup dalam rumpun,
tetap terbakar oleh api cinta,
kerana membara untuk kekasih tercinta,Sungai mengalir begitu deras,
anom lintasi dengan pantas,
pesonamu sungguh mengagumkan,
membawa kebahagiaan dalam kedamaian.-Zu
YOU ARE READING
Ungkapan Cinta [✓]
شِعرPantun atau Sajak Cinta. Puisi Moden dan Puisi Tradisional. (hanya rekaan semata) Ungkapan Cinta dalam bahasa klasik/sastera bagaikan ungkapan yang penuh makna dalam jiwa yang terdalam untuk menyatakan cinta pada seseorang yang kita kagumi dalam di...