5.Vitamin Pagi

189 23 15
                                    


Warning typo bertebaran ⚠️

Happy reading ✿ ♡
-
-
-
-
-






Setelah Dua Minggu mempersiapkan diri, akhirnya hari yang di tunggu-tunggu tiba, hari dimana lomba antar sekolah di laksanakan.

Untung saja dua hari sebelum lomba, peserta yang mengikuti lomba di liburkan untuk istirahat, jadilah sekarang mereka lebih segar.

"Nana cepet turun! udah di tungguin Arkan" teriak Maudy memanggil Nana yang belum turun sedari tadi.

Tidak lama setelah itu Nana turun sambil menenteng tasnya.

"Sini duduk sarapan" titah Daddy Nana.

Nana mendudukkan dirinya di samping Arkan yang juga sudah duduk di meja makan bersama mereka.

Setelah itu mereka memulai sarapan mereka, sesekali Nana melirik pada Arkan yang terlihat lebih tampan dengan rambut yang di tata rapih.

"Mom, Dad, kita berangkat ya" pamit Arkan setelah mereka selesai sarapan, di susul Nana yang berpamitan.

"Hm, hati-hati bawa mobilnya" peringat Daddy Nana di angguki Arkan.

Mobil Arkan melaju menuju SMA merah putih, tempat lomba di adakan, Arkan menyetel lagu Forever my love -J Balvin, Ed Sheeran.

"Gue tau gue ganteng, ngga usah lirik-lirik kayak gitu kali" tutur Arkan menyadari Nana yang curi-curi pandang padanya.

"Pede banget lo" Nana merotasikan bola matanya, walaupun pada dasarnya pacarnya itu memang ganteng.

Arkan menepikan mobilnya di pinggir jalan, membuat Nana berkerut bingung.

"Kenapa berhenti?" Tanya Nana melirik kearah jalan, jalannya masih jauh dari jarak sekolah SMA merah putih.

Arkan menaikkan kaca mobilnya hingga jendela mobil tertutup rapat, Nana yang melihat itu mendengus, dia sudah tau apa maksud Arkan.

"His" kesal Nana saat Arkan tiba-tiba memindahkan dirinya ke pangkuannya.

Nana menatap Arkan, dengan jarak sedekat ini mereka bisa merasakan hembusan nafas satu sama lain.

"Jelek banget" Nana mengacak-acak rambut Arkan yang sudah di tata rapi, sebenarnya tidak jelek hanya saja jika rambut Arkan di rapihkan Arkan terlihat lebih berkharisma.

"Bilang aja lo takut banyak cewe yang kepincut sama gue" tutur Arkan, memang benar itu alasan Nana mengacak-acak rambutnya.

Nana mendengus "awas"  Nana berniat pindah kembali ke tempat duduknya namun naas, Arkan sudah kembali menjalankan mobilnya, membuat Nana mau tak mau diam di pangkuan Arkan.

Cup~

Arkan mengecup sekilas bibir Nana saat melihat wajah masam dari pacarnya itu.

Mobil arkan berhenti di parkiran SMA Merah Putih yang sudah sangat ramai, untung saja kaca mobil Arkan itu gelap jadi tidak ada yang melihat posisi mereka sekarang.

"Awas kan, gue mau turun" kesal Nana saat Arkan menahan pinggangnya yang akan berpindah tempat duduk.

"Masih ada 15 menit baru acaranya mulai Na" ucap Arkan memeluk pinggang Nana dan memperhatikan wajah Nana.

"Kasih gue vitamin pagi dulu Na, biar semangat ntar pas lombanya" ucap Arkan yang tentu saja di pahami Nana maksud dari vitamin itu apa.

"Modus lo itu mah" Nana mendelik membuat Arkan terkekeh, lalu meraup bibir Nana membuat sang empu terpekik.

Mereka melepas tautan mereka lalu menatap satu sama lain, Arkan terkekeh melihat pipi sang pacar yang bersemu, padahal ini bukan yang pertama bagi mereka.

"Nikah yuk Na" ajak Arkan direspon dengusan oleh Nana

"Boleh, asal lo udah jadi CEO baru gue mau nikah sama lo"

"Yaudah besok gue jadi CEO, besok kita nikah" ucap Arkan membuat Nana teramat gemas untuk mencakar wajahnya.

"Udah turun, gosah bahas nikah-nikah" kesal Nana berpindah tempat duduk lalu keluar dari mobil di susul Arkan.

Semua atensi yang berada di parkiran sekarang berpusat pada mereka, siapa lagi kalau bukan Couple Arkana.

"Wess, ntu nyamuk kayaknya demen banget ngebuat bibir lo bengkak Na" ucap Manuel berniat menggoda.

"Iya nih, nyamuknya perlu di kasih baigon biar ngga gigit gue lagi kyaknya" Timpal Nana sambil melihat sekitar mencari keberadaan sahabatnya.

Jawaban Nana tentu saja membuat teman-teman Arkan tertawa, berbeda dengan Arkan yang misuh-misuh sendri. Jadi yang waktu di kantin mereka membahas nyamuk itu dirinya? begitulah pikirnya.

"Ren, Lin" panggil Nana saat melihat kedua sahabat berjalan berdampingan entah dari mana.

"Kok kita ngga liat lo di bus nah?" Tanya Celine, memang Nana lupa memberi tahu kedua sahabatnya jika dia akan berangkat bersama Arkan.

"Gue berangkat bareng Arkan, sorry gue lupa buat ngabarin" ujar Nana di balas anggukan mengerti dari Renata dan Celine.

"Kepada seluruh murid yang berada di SMA merah putih, silahkan untuk menuju aula utama, sekali lagi kepada seluruh murid yang berada di SMA merah putih, di harapkan segera ke aula utama, karena penyambutan akan segera di mulai, sekian."

Suara dari speaker sekolah membuat semua murid yang masih tersebar di lingkungan sekolah bergegas menuju aula utama, termaksud Nana, Arkan dan teman-temannya.

Sesampainya di aula utama, murid-murid duduk sesuai sekolah mereka termaksud Arkan dan Nana yang ikut duduk di barisan SMA Antartika dengan yang lain.

Mc acara yang melihat semua murid sudah berada di sana segera memulai acara.

"Selamat pagi semua, perkenalkan saya Regan selaku Mc di acara ini. Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh murid-murid dan guru-guru yang ada di sini karena sudah mau berpartisipasi dalam lomba antar sekolah untuk mempererat hubungan dari masing-masing sekolah.

"Selanjutnya di persilahkan kepada bapak kepala sekolah SMA Merah Putih selaku tuan rumah untuk menyampaikan sepatah dua patah kata sambutan. Kepada bapak di persilahkan tempat dan waktunya." ucap sang MC lalu undur diri di gantikan dengan kepala sekolah yang memberikan kata sambutan.

Menghabiskan waktu sekitar 15 menit untuk menyampaikan kata-kata sambutan dari kepala sekolah SMA Merah Putih.

"Mungkin hanya itu yang bisa saya katakan, saya harap dengan adanya lomba ini hubungan antar sekolah kita menjadi semakin erat dan juga semoga kalian menikmati acaranya, sekian dan terimakasih" ucap bapak kepala sekolah lalu undur diri.

"Terimakasih kepada bapak kepala sekolah atas kata sambutannya, baik untuk yang mengikuti lomba cerdas cermat kalian di berikan waktu 15 menit setelah itu lomba cerdas cermat akan di mulai, sekian" ucap sang MC.

Nana memanfaatkan waktu 15 menit itu untuk kembali membaca materi yang di berikan guru padanya tempo hari.

Yang mengikuti lomba cerdas cermat dari SMA Antartika ada enam orang. Arkan dan Nana perwakilan dari kelas XII, Febian dan Tania perwakilan dari kelas XI, juga Athalla dan Bianca dari kelas X.

Berbeda dengan murid lain yang fokus untuk belajar Arkan justru tengah menumpukan dagu nya di bahu Nana sesekali dengan gemas menggigit bahu Nana membuat sang empu memukul wajahnya dengan kertas materi yang dia pegang.

"Shut up babe" geram Nana. Mendengar itu Arkan mengulum bibirnya menahan senyum.

"Okey babe" ucap Arkan lalu kembali duduk dengan tenang.

TBC○...○

Couple goalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang