8. Wekeend

81 10 1
                                    

Warning typo bertebaran ⚠️

Happy reading ❀❦

-

-

-

-

-

-

-





Boy, you got me hooked on to something
who could say that they Saw us coming?
Tell me
Do you feel the love~

Suara Nana mengikuti lirik lagu yang terputar pada komputer di kamarnya.

Sekarang dia sedang berada di depan cermin menata rambutnya, hari ini dia dan Arkan akan pergi ke pantai untuk menghabiskan waktu wekeend mereka.

Tok~ tok~ tok~

"Masuk" intrupsi Nana saat mendengar suara ketukan di pintu kamarnya, sang mommy pikirnya.

Pintu kamarnya terbuka, menampilkan sosok Arkan dengan kemeja putih serta celana kain berwarna hitam, sangat serasi dengan Nana yang mengenakan dress musim panas berwarna putih.

"Eh, Kapan nyampe nya?" Beo Nana, pasalnya Arkan hanya mengirim pesan padanya mengatakan baru akan berangkat kerumahnya.

"Baru" jawab Arkan sembari berjalan kearah tempat tidur Nana dan mendudukkan dirinya.

Sementara itu Nana sedang menyemprotkan parfum di pergelangan tangan, serta lehernya, kemudian masuk ke dalam walk in close di kamarnya mengambil sling bag juga ponselnya.

"Ayuk" ajak Nana

Setelah itu dia dan Arkan berjalan keluar dari kamarnya dengan bergandengan tangan menuju lantai satu.

"Mom, Dad" panggil Nana setelah sampai diruang keluarga yang terdapat mommy dan daddy-nya yang sedang berduaan, ekhem maklum weekend.

"Kita pamit ya" beritahu Nana

"Hati-hati di jalan" ucap Maudy yang sedang menyadarkan kepalanya di pundak suaminya.

"Arkan? Jangan berlebihan" ujar Daddy Nana memperingati Arkan, bagaimanapun dia pernah muda.

"Siap dad, lebih dikit doang palingan" sahut Arkan dengan santai merangkul pinggang Nana.

"Awas saja kamu" tutur Daddy Nana dengan nada intimidasi membuat Arkan tertawa.

"Yaudah kita pamit ya mom, dad" pamit Arkan lagi kemudian berjalan sembari merangkul Nana menuju pintu keluar.

"Anak itu!" Geram Daddy Nana saat Arkan dengan sengaja mencium Nana saat hampir keluar dari pintu.

"Kenapa sih, kamu kan juga gitu dulu" ujar Maudy sembari menggenggam tangan suaminya menenangkan, dia tau suaminya sangat protektif pada anak semata wayang mereka, tapi bagaimanapun anak mereka sudah dewasa dan sebentar lagi sudah akan berkeluarga.

Daddy Nana mendengus, memang benar dulu saat masih berpacaran dengan sang istri dia itu "nakal".

Dalam sekali gerakan, Maudy berpindah dipangkuan suaminya.

"Malah di ingetin" ujar Daddy Nana, kemudian mencium bibir istrinya, ciuman itu perlahan turun keleher dan terus turun kebawah membuat Maudy melenguh sembari mencengkram rambut suaminya menyalurkan apa yang dia rasakan.

Mari kita tinggalkan kedua pasutri itu dan beralih pada si couple goals yang kini sudah sampai di tempat tujuan mereka yaitu, pantai.

Kini mereka berdua sedang berjalan menyusuri panti sembari bergandengan tangan.

Couple goalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang