6. Saling support

146 20 19
                                    

Warning typo bertebaran ⚠️

Happy reading  ✿♡

-

-

-

-




Lomba cerdas cermat sudah selesai di laksanakan, dengan poin jawaban benar tertinggi di menangkan oleh SMA Antartika, hanya berselisih beberapa poin dengan SMA Pancasila.

Setelah break 30 menit, kini para murid dan guru-guru sedang berada di lapangan indoor untuk menyaksikan pertandingan basket putra antar sekolah, babak pertama yang bertanding adalah Tim basket putra dari SMA Kertajaya melawan Tim basket putra dari SMA Merah Putih sang tuan rumah.

"Menurut lo berdua siapa yang bakal menang?" Tanya Celine yang duduk di antara Renata dan Nana.

"SMA Kertajaya sih kata gue" sahut Renata sembari memakan camilan.

"Sama" Nana ikut menyahuti sembari fokus ke depan menyaksikan pertandingan yang cukup sengit antara kedua sekolah yang cukup agresif saat bermain.

Mendengar itu Celine mengangguk membenarkan, dia juga berfikir yang akan menang SMA Kertajaya.

"Babe!" Nana menoleh melihat ke arah Arkan yang baru selesai mengganti pakaian dengan Jersey basket bersama teman-temannya

Arkan kemudian mendudukkan dirinya di samping Nana, lalu menyodorkan slayer tim basket SMA Antartika untuk di ikatkan di bisepnya.

Nana yang peka segera mengikatkan slayer tersebut di bisep kanan Arkan. Dan beralih merapikan sedikit rambut Arkan yang berantakan.

"Thank you babe" ucap Arkan mencuri kecupan di pipi Nana, kemudian merangkul Nana dan fokus pada pertandingan di depan.

Sorak-sorak ramai terdengar saat waktu pertandingan habis dan poin tertinggi di raih oleh SMA Kertajaya.

Pertandingan break selama 10 menit, lalu di lanjutkan dengan SMA Antartika melawan SMA Pelita Harapan.

"Semangat!" Nana menyemangati Arkan.

"Arkan doang di semangatin kita ngga" ucap Aldo membuat Arkan menoleh ke arahnya.

"Makanya cari pacar biar di semangatin" Aldo yang mendengar itu mencebik kesal.

"Buruan, ngga usah drama" ucap Zian sambil menarik kerah baju belakang Aldo menyeretnya ke lapangan.

"Anjir, woi lepas ngga, Zian sialan biasa-biasanya lo nyeret gue kaya kambing" kesal Aldo sembari berusaha melepaskan cengkraman Zian.

"Zian bangsat lepasin! Gue bisa jalan sendiri" teriak Aldo kemudian Zian langsung melepas tarikannya membuat Aldo hampir tersungkur.

"Sialan emang lo" desis Aldo menahan malu di depan mba crush, sementara Zian mengangkat bahu acuh.

Di belakang mereka ada Arkan, Manuel, dan Derren mengikuti menuju lapangan. Setelah mereka sampai di lapangan pertandingan segera di mulai.

Pertandingan berjalan cukup sengit mengingat skil kedua tim basket yang sama hebatnya, terlihat dari poin yang terus saling mengejar.

Terlihat Derren yang berlari kearah ring basket sembari mendribble bola, terlihat juga beberapa anggota tim basket dari Pelita Harapan yang menghadangnya, dengan cepat Derren mengoper bola ke arah belakang tepat pada Arkan, dan langsung saja Arkan mengshot bola dari tempatnya berdiri kearah ring, dan ya! Bola berhasil masuk mencetak poin!

Couple goalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang