GHEA - ANTO

895 27 11
                                    

Mengingat beberapa waktu kemarin dimana kawan-kawannya tewas satu persatu dengan cara mengenaskan yang tidak wajar membuat Anto ketakutan dan memutuskan untuk menyewa tempat kost sementara yang letaknya sengaja ia ambil lumayan jauh dari tempat tinggalnya semula, semua ini hanya demi menghindari nasib buruk seperti yang terjadi pada Bayu dan Rio.

Namun, berbekal informasi dari teman Anto yang mereka temui di diskotik sebelumnya, Bu Alfi ditemani Valleny akhirnya sampai juga ditempat persembunyian calon korban ketiga itu.

"Berhenti disini Broto." Perintah Bu Alfi

"Iya non.. eh anu.. Mah, maksudnya.." Valleny segera menepikan kendaraannya. Mata Bu Alfi menatap tajam kearah seorang remaja yang berjalan masuk kedalam sebuah mini market, seorang yang memang sedang ia cari, Anto

"Kamu liat toko minimarket yang dibelakang, yang diseberang itu.." kata Bu Alfi tanpa menoleh, matanya masih mengarah tepat pada franchise minimarket yang telah menjamur diseluruh negeri tersebut

"Memangnya mau beli apa bu ?" tanya Valleny kebingungan

"Bukan mau beli pemulung bodoh! aku melihat Anto masuk ketempat itu.. si brengsek itu.." tangan Bu Alfi nampak mengepal menahan amarah.

"Kau bisa lari Anto.. tapi nggak pernah bisa sembunyi. Broto, jaga tubuhku ingin mampir sebentar" 

"Iya mah."

"Emmmngghh...ngggkkhhh....emmngggggghhkkhh!!!!" Wanita bertubuh sintal berpaha putih mulus mengeluarkan suara merintih dan meringkik. Suara itu menunjukan sensasi erotis membuat Valleny yang tubuhnya ditunggangi broto putingnya menegang terangsang.

Tubuh bu Alfi menggenjan membusungkan dadanya, membuat kedua belah gunung kembarnya tertonjol semakin jelas seperti hendak keluar merobek kancing bajunya. Momen itu diakhiri dengan tubuhnya tersentak kuat, matanya melotot diiringi dengan bunyi nafas yang tercekat. Bagas keluar dari raga wanita tersebut dalam bentuk roh tembus pandang, meninggalkannya tak sadarkan diri didalam mobil bersama Valleny.

Arwah Bagas segera terbang melesat ke dalam indomaret, dengan mudah rohnya bisa menembus tembok minimarket berwarna dominan biru dan kuning tersebut. Sekarang, ia melayang sambil melihat Anto yang tengah berada disekitar rak-rak makanan ringan.

Satu orang costumer, kemudian terlihat masuk kedalam toilet, Bagas pun segera terpancing untuk mengikutinya. Ia menemukan wanita tadi berdiri agak membungkuk di depan cermin yang menyatu dengan wastafel, membuat pantat montoknya yang berbalut rok pendek ketat sangat terlihat menantang dari posisi Bagas saat ini. Di cermin, wanita berpakaian rapi tersebut terlihat merapikan scarf lehernya, memutar kran wastafel berniat untuk mengambil air dari sana, tapi air yang keluar hanya sedikit, seperti ada sesuatu yang membuat air enggan keluar. Si wanita kembali memutar krannya, tapi masih sama saja, air tetap tidak mau keluar. saat itu tanpa ia sadari kehadiran Bagas sudah berdiri dibelakangnya, bersiap untuk menyusup ke dalam raga wanita cantik ini.

 saat itu tanpa ia sadari kehadiran Bagas sudah berdiri dibelakangnya, bersiap untuk menyusup ke dalam raga wanita cantik ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EntitasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang