-20-

136 11 10
                                    

Dengan cuaca cerah yang dapat dikatakan cukup bagus, jujur saja ini membuat perasaan Jihye lebih baik agar dapat menikmati hari kelulusan dengan suasana hati yang baik juga.

Barangkali ini adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh banyak siswa sekolah sebab mereka akan menjumpai tempat yang baru dan mulai melangkahkan diri pada pendewasaan yang lain.

Lulus CSAT dengan nilai yang biasa saja tetapi tidak buruk dan tidak terlalu tinggi, masuk perguruan tinggi yang pernah menjadi tempat Papa dan Ibunya menimba ilmu, mendapatkan ucapan selamat dari teman-teman baiknya, mendapatkan buket bunga dari Taehyung yang tak lagi berjarak dengannya, semua itu adalah hal terindah untuk dikenang hari ini.

Berbicara tentang Taehyung, pria Kim itu sempat menjaga jarak dan tentunya menimbulkan pertanyaan dari otak peka Dalmi. Namun, Dalmi masih tidak mengetahui Jihye yang memiliki kekasih terlebih berada pada usia yang sangat jauh diatasnya. Namun, agaknya Taehyung telah berdamai pada masalah dan kesalahan Jihye sebelum hingga kini pria itu memberikan buket bunga biru, salah satu warna kesukaan Jihye. Sedangkan Jihye, tidak memberikan apapun karena tidak berpikir akan ada pemberian hadiah seperti yang dilakukan Taehyung.

Park Jihye, gadis itu kini duduk seraya memandang bunga biru yang telah dirinya tebar pada beberapa vase yang lain. Duduk di meja makan dengan wajah yang tiba-tiba seperti tidak memiliki semangat. Park Jiwoo bahkan memandang Jihye dengan heran saat mendapati raut semangat yang sebelumnya terlihat menggebu-gebu itu hilang pada wajah cantik anak gadisnya.

Padahal Jiwoo juga sedang bahagia projek yang dikerjakan pimpinannya yang bekerja sama dengan beberapa pimpinan dari perusahaan lain sudah berlangsung. Kebetulan juga itu adalah proyek kerja sama dengan Min Yoongi yang menjadi bagian dari salah satu pimpinan perusahaan itu. Jiwoo sudah tahu sejak lama karena saat rapat dirinya selalu menemani Atasannya yang ternyata berteman baik dengan Min Yoongi, Park Jimin.

"Jiya, kenapa?"

Jihye menoleh dan menahan diri untuk tidak menghembuskan napasnya kasar. Dirinya tidak ingin Papanya berpikir bahwa Jihye sedang dalam masalah berat. Ini adalah hari bahagianya dan Jihye ingin Papanya tak merasa cemas.

"Tidak tahu, tiba-tiba ingin ayam tepung dan omelette telur."

Jihye tidak benar-benar ingin omelette ataupun ayam tepung, dirinya ingin orang yang dahulu sering membuatkannya omelette.

Ini sudah petang bahkan hampir malam, tetapi tidak ada kedatangan Yoongi ataupun sedikit dari pesan pria itu untuk mengucapkan selamat pada dirinya.

Jihye sempat merasa bingung melihat Yoongi akhir-akhir ini. Terkadang lebih manja, tetapi mudah hilang-hilang juga. Hak itulah yang sempat merusak suasana hati Jihye dari sebelum hari kelulusannya.

Park Jiwoo menggelengkan kepalanya dengan senyum yang selalu menyenangkan di mata Jihye. "Ayah buatkan omelette dan ayamnya. Kau tenang saja. Rapikan meja makannya saja dan letakkan dengan rapi lauk yang ada di atas meja kompor ini."

Jihye menurut, melaksanakan perintah Papanya dengan baik. Hari ini Papanya memasak sangat banyak, katanya akan ada tamu. Padahal yang akan datang hanyalah Taehyung karena tentu undangan sang Papa untuk menemani Jihye merayakan kelulusan. Dalmi tidak turut serta karena ingin berkencan pada pria yang Jihye tidak tahu siapa namanya karena teman perempuannya itu tidak memberi tahu

Tidak lama saat dirinya sedang meletakkan beberapa piring di atas meja makan bel pintu rumahnya berbunyi, menginterupsi pergerakannya dan berjalan menghampiri pintu utama rumahnya.

Namun, kehadiran manusia yang kini berdiri di depan rumahnya saat pintu itu telah terbuka membuat Jihye mematung sejenak di ambang pintu dengan wajah yang tidak dapat menahan senyum merekahnya.

STARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang