Dengan langkah malas dan lelah, Saddam berjalan menuju ke pintu kamar Monika. Pintu kamar itu langsung terbuka karna Morgan baru dari kamar ini. Pemandangan pertama yang Saddam lihat adalah Monika yang telah telanjang bulat, duduk diatas sofa sambil mengelus perutnya gusar. Mungkin kali ini Saddam hanya akan menemani wanitanya tanpa melakukan apa-apa. Tubuhnya begitu lelah untuk hari ini. Saddam berjalan mendekati Monika yang masih fokus pada kontraksinya.
"Hai yang." Sapa Saddam setelah duduk di sofa depan Monika.
"Ohh..Hai Mas..a-aku tidak sadar kamu datang..Huhh..." Monika masih terus mengelus perut bulatnya sambil berkali kali menghembuskan nafas gusar.
Saddam hanya mengangguk kemudian merebahkan dirinya di sofa. Suara rintihan Monika seakan lagu pengantar tidur untuk Saddam, perlahan matanya terpejam dan Saddam akhirnya terlelap.
Saddam kemudian terbangun karena merasakan sesuatu mengguncang tubuhnya. Perlahan ia membuka mata dan menyesuaikan dengan cahaya yang masuk ke matanya. Seketika ia terperanjat bangun saat teringat bahwa ia sedang di kamar Monika untuk menemani wanitanya melahirkan. Pandangan Saddam langsung tertuju pada wanita hamil dengan perut bulat mendoyot yang tengah berdiri dihadapannya sambil menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan kekiri. Tubuh Monika terlihat lebih mengkilap dari yang terakhir Saddam lihat. Ia melirik jam dan ternyata sudah jam 11 malam, ia tertidur dua jam lamanya.
Saddam berjalan ke wastafel kemudian mencuci muka dan melepas baju juga celana yang ia gunakan. Saddam lalu berjalan menghampiri Monika dan menarik wanita hamil itu kedalam pelukannya.
"Nikmati setiap rasanya yang. Kita sama-sama berjuang buat bayi-bayi ini." Saddam berlanjut mengecup bahu polos Monika kemudian semakin turun sampai pada gundukan payudaranya.
"Basah sekali bagian ini yang. Aku bersihkan ya,," Ia mengulum gemas puting basah Monika dan sesekali menggigitnya kecil membuat empunya semakin mengerang dan bergerak tak karuan.
"Ohh Mas..SHhh..Ahhh..." Tangan Monika mencengkeram bahu Saddam kuat untuk menyalurkan sensasi yang ia rasakan. Sementara Saddam masih dengan asiknya mengulum bergantian kedua puting Monika.
"Ohh..Ohh..gigit lebih keras Mas..AkkhhhHhh..." Suara dan gerakan Monika semakin tidak karuan karena ulah Saddam. Kontraksi Monika semakin kuat ia rasakan, tekanan pada bagian bawahnya semakin meningkat.
.........................
Ini adalah SERI Terbaru yang aku tulis di Karyakarsa. Untuk cerita lengkapnya silahkan klik Link ada di BIO aku ya.
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENAMPUNGAN
FantasySADDAM GUNTARA laki-laki berusia 30 tahun ini memilih mengasingakan diri jauh dari keramaian Ibu Kota dan memilih tinggal di Villa keluarganya yang sudah lama tak berpenghuni. Bangunan tiga lantai yang awalnya begitu kotor dan suram dalam waktu satu...