Episode 4

74 10 8
                                    

Sore harinya kelas Aleix baru saja selesai mata pelajaran olahraga dan persiapan untuk pulang.

Aleix yang masih menggunakan baju olahraga dan sedang lagi memasukkan buku ke tas disamperin oleh Jessi.

"Le, ntar lo dijemput?" tanya Jessi sambil membenarkan kacamata tebalnya. "Atau lo mau balik bareng sama gue," tawarnya.

"Nggak, lo duluan aja. Gue bisa sendiri kok," tolak Aleix secara halus.

Jessi bertanya lagi. "Yakin....gue latihan basket barangkali lo mau ikutan kan,"

"Udah lo duluan aja," perintah Aleix.

Jessi pun berpamitan. "Gue cabut duluan ya Le. Byeee,"

Jessi meninggalkan Aleix sambil melambaikan tangan. Aleix masih di kelas untuk menelepon sang mami namun tidak direspons.

Aleix pun keluar sejenak dengan meninggalkan tas di kelas untuk cari angin. Saat cari angin inilah kepala Aleix tiba-tiba ditutup menggunakan karung oleh seseorang misterius.

Aleix tidak berdaya karena orang misterius itu membawa dua orang di belakangnya.

Aleix dibawa entah kemana oleh orang misterius itu.

Badan Aleix di dorong sampai terjatuh. Gadis itu dibentak oleh seseorang. "Mau ngapain lo sekarang hah! Mau teriak lo hah!"

Muka Aleix ditampar oleh orang misterius. "Enak, mau cepu sama siapa lagi sekarang?!" tanya orang misterius itu ke Aleix

Aleix cuma terdiam tidak berdaya. Aleix pun dibentak oleh orang misterius. "Lo jangan jadi pahlawan kesiangan tau nggak!"

Orang misterius itu mencekik bagian bawah karung. Aleix melihat nametag secara samar-samar orang yang mencekiknya. Aleix melihat ada huruf X di nama orang misterius itu.

Orang misterius itu adalah Xena. Xena berteriak ke Aleix. "Jadi kalau lo mau NANGIS! NANGIS AJA YANG KERAS!"

Xena, Clara dan Wendy membuka karung beras putih itu setengah. Lalu Clara menaruh lumpur ke mulut Aleix.

Xena berteriak ke Aleix. "Makan tuh tai! MAKAN!"

Wendy berucap sambil menjambak Aleix. "Lagi mau lagi,"

Giliran Xena memberikan lumpur ke mulut Aleix sambil berteriak. "Makan tuh tai! ANJING! MAKAN!"

Aleix tidak berdaya dengan kelakuan Xena dan geng-nya mana mungkin ia melawan karena ia sendirian sedangkan Xena bertiga.

Xena menyuruh Aleix untuk menatap wajahnya. "Ini lebih enak kan kita bisa ketemu face to face," ucapnya.

Xena menampar pipi Aleix dan berteriak. "DARIPADA LO HARUS JADI BINTIT! HAH!"

Xena meraba muka Aleix dengan sedikit kasar. "Mulut besar lo ini yang suka ikut campur urusan orang!" peringatnya

"Gue tahu harus taruh dimana mulut besar lo ini hah," ucap Xena sambil menatap Aleix dengan tatapan psikopatnya.

Xena, Clara dan Wendy tersenyum smirk. Xena berdiri dengan kaki jenjangnya menghadap ke wajah Aleix.

Clara dan Wendy berucap bersamaan ke Aleix. "Rasain lo!'

Xena pun berdiri ngangkang di depan Aleix. Gadis itu pun tertawa seperti psikopat sedangkan Clara dan Wendy sedang berusaha menyuruh Aleix untuk tidak bergerak."Diam ya! Diam!"

Aleix masih berusaha melawan mereka. Wendy mengumpat ke Aleix. "Tai lo ya! Bisa diem nggak sih!"

Xena pun mendorong wajah Aleix dengan menaruhnya ke selangkangannya. "Arghhhh Tai lo ah!" umpatnya.

Sweetheart [13+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang