Episode 7

57 8 3
                                    

Kembali ke Aleix, gadis itu sedang mandi dibawah derasnya air shower dan tidak lupa ia melihat bekas luka ditangan yang beberapa hari yang lalu habis memukul monitor personal komputernya.

Setelah mandi, Aleix merenung di balkon kamarnya sambil memegang kaleng Redbull. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba terdengar suara gadis mengagetkannya.

"Taraaaa!"

Yap gadis adalah Jessi. Gadis dengan kacamata Oakley Flak biru itu memamerkan sesuatu yaitu kemeja oversize band KOIL, celana hotpants navy dan Sepatu Vans slip-ons kotak-kotak yang baru ia beli dari toko online ke Aleix. "Le, lihat deh gue dah cakep belom Le,"

Aleix hanya terdiam saja. Lalu Jessi menyuruh. "Le, komen dong..... Sakit kan harus punya fashion sense atuh. Oiya gue dah keren belom,"

Aleix menganggukan kepalanya dengan kondisi diam. Jessi pun mengeluarkan gummy smilenya.

"Kira-kira sweetheart bakal nerima gue nggak ya," ucap Jessi sambil menatap langit.

Aleix yang sedang meminum Redbull tiba-tiba tersedak saat Jessi yang bicara tentang geng-nya Xena. "Apa lo bilang mau gabung sama Sweetheart?! Lo Jangan gila dong!" tanyanya.

Jessi menjelaskan ke Aleix. "Le, kalau gue jadi Sweety. Gue bisa jadi panitia pensi. Ntar lo gue ajakin juga Le. Terus kita bisa gaul sama anak-anak band,"

Jessi tersenyum excited lalu melanjutkan penjelasannya. "Siapatau diajakin Xena pas syuting FTV. Meet and greet juga nggak masalah buat gue. Yang penting kan bisa ketemu artis,"

"Lo mau gabung sama Sweetheart?" tanya Aleix serius.

Jessi mengangguk dan menjawab. "Iya Le,"

Aleix hanya kembali meminum Redbullnya lalu membuang kaleng kosong itu ke tempat sampah. Di saat Aleix membuang sampah inilah Jessi kembali melanjutkan bicaranya. "Le, buat lo jadi cewek populer mah nggak penting. Tapi kalau buat gue yang selama ini selalu dianggap loser. Ini tuh kesempatan gue Le. Buat berubah. Kan tau perubahan tuh nggak bakalan datang begitu saja ke tangan orang yang nggak mau berusaha. Dan lo tau Le. Do'a gue selama ini akan terkabul. Le, besok pulang sekolah gue mau ketemu sama Xena,"

Aleix yang mendengar itu langsung memperingatkan Jessi."Jessi! Please dengerin gue! Lo jangan berpikiran buat bergabung sama mereka!"

Ekspresi Jessi langsung berubah drastis yang tadinya senang jadi datar. "Le, lo takut ya kehilangan sahabat baru lo ini. Lo jangan khawatir Le. Walaupun gue udah jadi Sweety pasti gue tetap inget kok Le sama lo,"

Aleix hanya terdiam saja lalu Jessi memeluknya erat. "Le, get well soon ya biar kita bisa ketemu lagi disekolahan,"

Aleix masih terdiam dan Jessi pun melepaskan pelukannya.

"By the way lo sakit apa sih Le? Lo nggak berasa demam Le?" tanya Jessi sambil memegang kepala Aleix

Jessi pun meminta izin ke Aleix. "Ya udah deh kalau gitu gue balik aja ya. See you tomorrow. Byeee,"

Jessi meninggalkan Aleix yang terdiam saja. Aleix berpikir benar kata Jessi kalau perubahan nggak akan bisa datang kalau ia nggak berusaha. Ia harus balas dendam ke Xena tapi harus tanpa kekerasan sedikit pun.

Di dalam diamnya Aleix dipanggil oleh sang mami.

"Aleix!" panggil Bianca ke putri semata wayangnya itu.

Aleix keluar dari kamarnya lalu menghampiri sang mami. "Iya Mi, ada apa ya?"

Bianca pun bertanya ke Aleix. "Gimana masih sakit tangan kamu? Oiya gimana mami?"

Sweetheart [13+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang