PART 2
Kamu tahu rasanya menunggu?
Kamu tahu rasanya dibelenggu?
Oleh waktu yang tidak pernah ingin tahu.
Yang selalu dipertemukan,
Tapi tak kunjung disatukan.
Keberadaan yang berdekatan,
Tidak menjamin adanya kepemilikan.
Hai Naka yang aku kagumi,
Sampai dimana cerita ini akan kita sudahi?
Butuh berapa juta detik lagi,
Agar aku dapat berhasil mengetuk hati?
Masih belumkah kamu jumpai,
Hati Naya yang malang ini?•••
Naka harusnya bertanggungjawab atas perbuatannya yang membuat cewek satu sekolah selalu mengejarnya. Di circle-nya, Naka memang bukan yang paling wah. Masih ada Rama–ketua basket, Faisal–ketua volly dan Daffa–ketua super beca alias sekumpulan cowok-cowok SMA Taruna yang hobi bolos, tauran dan ultras sekolahnya.
Keempat cowok itu memang jadi incaran di sekolah. Tapi, Rama dan Faisal sudah sholdout oleh Alifa dan Silvia yang masih seangkatan dengan mereka. Hanya Naka dan Daffa yang masih single. Tapi ada rumor di sekolah yang menyebar luaskan kabar kedekatan Daffa dengan wakil ketua ekskul yang bernama Nisa. Kalau Naka, sudah lama dikenal sebagai cowok yang gagal move on dari mantannya sewaktu SMP.
Naya pernah dengar juga mengenai mantan Naka. Tapi, Naya tidak terlalu ambil pusing karena katanya, mantan Naka itu berbeda sekolah dengan mereka.
Naksir berat ke Naka membuat Naya jadi cewek kurang kerjaan dan mendadak mellow. Kadang saraf otaknya yang super cerdas itu mendadak error. Jingkrak-jingkrak tidak karuan, nyanyi galau setiap hari, mantau lookseen Naka tapi nggak di chat-chat, corat-coret buku dengan puisi tidak jelas yang Naya lakukan sudah jadi kebiasaan.
"Tak segampang itu ku mencari penggantimu. Tak segampang itu ku menemukan sosok seperti dirimu... NAKA!"
Suara nyanyian yang berisik itu terlahir dari mulut Naya yang memenuhi gema di kamar mandi sekolah. Botol parfum yang dia pegang beralih fungsi menjadi mikrofon. Naya selalu saja pede dengan suaranya yang pas-pas-an. Dia merasa kalau WC adalah miliknya sendiri.
Naya mematung menatap pantulan dirinya di cermin. Melihat kantung mata yang besar dan hitam membuat wajahnya terlihat sedikit kusam. Naya mengeluh lagi.
"Ini pasti gara-gara semalem gue bergadang bikin bagan OSIS. Ah, mama!! Mata Naya serem banget kayak panda," ocehnya sendirian.
"Padahal Naya tuh gak jelek-jelek banget ya." Dia mengusap lembut pipinya seraya menata rambut yang agak berantakan. "Tapi Naka masih nggak suka sama Naya." Bibirnya mengerucut. "Bukan nggak suka, salah. Naka itu cuma belum pernah ngelirik Naya aja, jadi belum tahu kalo Naya cantik. Makanya dia gak suka-suka."
Naya menunjuk dirinya di cermin. Sekali lagi, dia melihat rupa yang menurut Naya paripurna itu. Wajah yang dia rasa masih diatas standar cantik untuk dibawa ke undangan pernikahan. Selain itu, Naya juga dianugrahi otak yang cerdas, pandai bicara dan banyak kemampuan lainnya yang Naya rasa harusnya sudah mampu membuat banyak cowok menggila-gilai Naya.
"Ini muka udah gue poles make up biar rada mirip Jisoo, masih aja gak dilirik sama Taehyung. Sebenernya siapa sih cewek yang Taehyung suka? Gue apa Nayaka?" rancaunya tak jelas.
Kepala Naya tertunduk dengan wajah yang berubah masam. "Secantik apapun Jisoo, sepintar apapun Jisoo, sebanyak apapun usaha gue buat jadi Jisoo, kenyataannya sampe sekarang aja Naka belum pernah ngelihat lo, Najisoo. Ngelirik lo di ruang OSIS aja kayak ogah-ogahan, manggil nama lo selama setahun setengah ini aja belum pernah dan gue masih berharap kalo perasaan yang selama ini bertepuk sebelah tangan bisa dibalas sama Taehyung?"

KAMU SEDANG MEMBACA
There's Only You
Teen FictionNaya dilema, pada sebuah pilihan yang mengharuskan dia mengorbankan perasaannya. Tadinya, perasaan itu selamanya hanya milik Naka~cowok manis yang namanya sudah lama tersemat di hati Naya. Namun, kehadiran Shaka~santri yang tak kalah manis dari Naka...