Rumah?

52 8 0
                                    

Aurel, melangkah masuk kedalam rumah nya,rumah yang menjadi saksi dimana rasa sakit tercipta.

Aurel menatap lurus ke depan,saat sampai di dalam.Nampak rumah begitu berantakan seperti kapal pecah.

"AUREL!"suara panggilan itu berasal dari syrifa melangkah menghampirinya.

"kenapa mah"

"Cepat kamu bereskan rumah,sebentar lagi pacar mamah akan datang,kalau sudah selesai lanjut belajar jangan sampai nilai kamu turun,awas saja sampai turun,habis kamu !"

"Mah boleh gk hari ini aku GK beresin rumah dulu,aku pengen istirahat mah"

"Apa-apaan kamu mau jadi pemalas,liat tuh anak tetangga sudah rajin berprestasi cantik pula ,gak kaya kamu"ucap syrifa dengan suara tinggi.

"Aurel gak suka dibandingin.Aurel punya kelebihan juga,mah.Tapi mamah gak sadar itu,"lirih Aurel.

Dadanya begitu sesak."Dari dulu mamah selalu bandingin Aurel,dari dulu mamah gak pernah Sudi buat banggain Aurel di depan semua orang."Aurel menutup mulut menahan Isak tangis.

"Kenapa mamah terus-terusan menuntut Aurel menjadi anak sempurna?"tanya Aurel dengan air mata yang terus terusan menetes.

Plak!!

Tamparan kuat justru Aurel dapatkan setelah apa yang ia rasakan tersampaikan.Bukan hanya sekali,tapi sang mamah memberikan tamparan lagi pada sisi kanannya.Cengkraman kuat yang sekalian dapatkan di pundaknya.membuat ia menatap dalam mata mamahnya.

"Justru kamu yang seharusnya mengerti posisi mamah!!kalau bukan karena mamah,kamu gak akan ada di dunia, kalau bukan karena mamah,kamu gak bisa hidup mewah dan berkecukupan seperti ini."

"Stop mah,aku capek mah"lirih Aurel.

"Di sekolah aku selalu di bully.Gak sedikit orang benci sama aku cuman Karena fisik aku,aku bener bener ngerasa gak aman disana mah,aku sebenarnya takut setiap kali harus pergi ke sekolah.Aku GK siap harus nerima perlakuan buruk dari orang orang."

"Dirumah aku berharap dapat tempat aman dan nyaman,tapi ternyata,"Aurel menahan nafas"tapi ternyata sama aja,aku selalu ngerasa GK aman,mamah selalu membanding-bandingkan dan menuntut aku menjadi sempurna"

Plak

Wajah Aurel tertoleh ke samping, tamparan itu cukup kuat dibanding yang tadi.

"Jaga ucapan kamu!"syrifa menatap muka anak perempuan nya.

"ANAK TIDAK BERGUNA!"

"Tidak ada yang bisa dibanggakan dari kau!"ucapan syrifa dengan nada marah

"Mama menyesal melahirkan mu aurel,mamah juga menyesali membawa mu kemari seharusnya mamah tidak perlu membawa mu supaya kau tinggal dengan pria bajingan itu"ucapnya lagi

Aurel hanya diam terpaku saat mendengar perkataan mamah nya.Aurel hanya bisa diam menunduk sambil menahan air mata agar tidak jatuh.

"Ya!aku memang tidak berguna,aku juga tidak bisa dibanggakan,ya mamah benar,aku memang tidak berguna,aku hanya benalu bagi mamah bukan?"ucap Aurel sambil terkekeh.

       --- 
     ---
        SEE YOU IN THE NEXT STORY GUYS
       ---
        ---

Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang