Aurel berjalan di lorong sekolah dengan tatapan yang kosong,pikiran nya sangat kelut memikirkan kejadian semalam.Aurel tidak peduli dengan tatapan sinis dari orang disekitarnya,ia terus berjalan menuju kelas nya.
"Eh si anak haram datang "
"Gila gaya nya songong amat tu anak."
Sayup-sayup Aurel mendengar bisikian-bisikan itu.hati nya berdenyut nyeri mendengar perkataan itu.Tapi Aurel tidak menghiraukan ucapan mereka Karna itu sudah menjadi makanan sehari-hari disekolah nya.
"Gaya Lo songong amat, berani berani nya lewat depan gue,punya nyali berapa Lo."ucap hezel sembari menjambak rambut Aurel.
" Lepasin S-sakit zel,aku cuman mau ke kelas aja,"
" Aku salah apa zel,Aku capek dihina, dicaci maki, dibully Sama semua orang."
Hazel terkekeh sinis,hazel maju selangkah. Ia kembali menjambak Aurel .
"Karna Lo itu pembawa sial Aurel!"Teriak hezel
Tiba tiba Mischa datang dari arah belakang
"Zel Lo udah gila?! Pagi pagi anak orang dah Lo bully!gak waras Lo" Mischa datang dan menarik lengan aurel menjauh.
Namun Aurel menepis tangan nya Mischa,
"Cha, Berhenti jadi teman gue, jatuhin gue! Lo GK pantas jadi temen seorang pembawa sial!" Perkataan Aurel bener bener berhasil membuat Mischa mematung .
"Lo,gue?"
"Gue mohon jauhin gue dan jangan temuiin gue lagi"
Mischa sangat tidak suka dengan perkataan Aurel ,sangat tidak suka dengan perilaku Aurel yang berubah.
" Lo kenapa sih rel,kalo ada masalah jangan kaya gini"
"Wih ada yang lagi berantem nih,Mischa lebih baik Lo gabung ke cirkel gue deh jangan berteman sama orang yang pembawa sial"
"Lo masih mau berteman sama dia Cha" Sindir hezel.
"Dia itu pasti bawa pengaruh buruk buat Lo."
Namun mischa adalah orang yang selalu kukuh pada pendiriannya,dia tidak akan pernah mengikuti apapun yang terucap keluar dari mulut orang lain.
"Lama lama si aurel bisa ajarin Lo hal yang gak bener" ledek hezel.
"si Aurel emang GK tau berterima kasih Cha, dikasih hati minta jantung,"
hati nya berdenyut nyeri mendengar perkataan itu.Tapi Aurel tidak menghiraukan ucapan mereka.ia terpaksa harus menjauhi Mischa karna perintah sang ayah.
"Sebenernya aku GK mau jauhin kamu Cha,aku sayang kamu aku nyaman Deket kamu,kamu temen aku satu satu nya.tapi keadaan yang mengharuskan aku jauhin kamu Cha"ucap Aurel dalam hati .
"AUREL!"Mischa berlari ke arah Aurel.
"Apalagi sih Cha gue bilang jauhin gue,Lo gak pantes berteman sama pembawa sial kaya gue"
"Lo bukan pembawa sial rel,Lo sahabat gue ,kalo ada masalah tolong omongin baik baik jangan kaya gini. Lo minta apa gue turutin."
Aurel menatap Mischa tegas"Gua cuman minta Lo jauhin gue Cha,gak lebih,jangan buat gue makin menderita cha "
---
---
See you in the next story
---
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan
Random"Ya!aku memang tidak berguna,aku juga tidak bisa dibanggakan,ya mamah benar,aku memang tidak berguna,aku hanya benalu bagi mamah bukan?"ucap Aurel sambil terkekeh.