Danau?

45 7 0
                                    

------
"AUREL!"Mischa berlari ke arah Aurel.

"Loh Mischa kamu ngpain disini"tanya aurel

"Seharusnya gue yang tanya ke Lo kenapa malam-malam gini lo ada di danau". Jawab Mischa sembari menghampiri Aurel yang sedang duduk di samping pohon besar.

"gue disini lagi camping sama keluarga gue tuh disana"tunjuk Mischa ke arah keluarga nya."kalau Lo lagi apa Disini"tanya Mischa

"kebetulan aja lewat sini jadi mampir hehe"jawab Aurel sembari tersenyum palsu

"Kebetulan apa kebetulan,gue tau Lo lagi sedih kan,sini cerita sama gue."

"Cha aku boleh nanya gk "

Mischa hanya berdehem singkat sebagai jawabnya

"Cha,emang aku GK berguna yh,kalo semisalnya aku nanti mati ?apakah nanti mereka nyesel apa bahagia yh Cha,pengen nyerah rasanya tapi aku sadar keinginan terbesar aku belum terwujud"

Mischa menarik napas panjang, kemudian mendekat kan diri nya dengan Aurel,dan memeluk tubuh Aurel.

"Aurel,lo mending diem deh kalo ngomong nya kaya gitu, nggak usah ngomong yang nggak-nggak,gue gak suka! gak usah dengerin ucapan mereka yang buat Lo sakit hati.lo nggak boleh lemah cuman karna omongan mereka !"

Aurel terkekeh melepas pelukan Mischa matanya yang berair  menatap sendu ke arah Mischa."aku gk boleh lemah yh,Cha"

"Lemah boleh rel tapi jangan sampai nyerah yah"

Mischa tersenyum lembut"Emang apa keinginan terbesar lo,rel"

Aurel menatap ke arah danau yang Tenang ditambah malam hari yang sangat cerah dihiasi oleh bulan dan bintang.

"Bisa dipeluk sama ayah dan mamah secara bersamaan."

"...di saat ulang tahun aku yang ke 16 tahun."

Degg!!

Wajah nya menahan tangis,tapi air mata di peluk matanya sangat terlihat bahwa Aurel benar-benar sangat menahan air matanya untuk supaya tidak jatuh.

"Dari aku umur 5 tahun,aku gk pernah ketemu ayah lagi.Aku cuma tinggal sama mamah itupun sikap mamah berbeda setelah perceraian itu.aku-"

Grap! Aurel terdiam saat Mischa tiba tiba saja memeluk nya dengan erat sembari mengusap-usap punggung aurel.

"Aku pengen kaya anak lainnya.yang gak diasingkan keluarga sendiri,yang gak selalu dibanding-bandingkan,yang gak selalu dituntut nilai.aku pengen -"

Mischa makin mengeratkan pelukan keduanya"Nangis aja,GK usah ditahan, rel"

"orang lain pikir hati aku ini terbuat dari apa?batu?baja?atau apa?hati aku bakal sakit, diasingkan keluarga sendiri, dianggap pembantu,dicaci maki setiap hari, selalu dibanding-bandingngin.orang pikir aku kuat?untuk sekarang iya.tapi aku nggak tahu untuk hari- hari yang akan datang,Cha"lirih Aurel

Saat itu juga,Aurel membalas pelukan Mischa dan menangis di dalam pelukan sahabatnya.

"rel kalo Lo ada masalah dirumah nginep dirumah gue aja, pintu selalu terbuka buat Lo,jangan selalu merasa sendiri"ucap Mischa sembari mengusap-usap punggung aurel .

---
---
See you in the next story
---
---



Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang