menyerah

48 5 0
                                    

BRUK!!

Aurel tertabrak hingga terpental jauh sedangkan pengendara mobil  itu langsung kabur begitu saja tanpa bertanggung jawab.

Adam dan Mischa terpaku di tempat melihat kejadian di depan mata, melihat Aurel yang tertabrak tadi sudah dikerumuni banyak orang.

Dengan langkah terburu buru mereka berjalan ke arah aurel yang tertabrak tadi.

Sesampai mereka disana tubuhnya mereka langsung menegang dengan mata yang membulat sempurna dan air mata yang mengalir sempurna melihat Aurel sudah bercucuran darah.

"AUREL"teriak mischa seraya menerobos ketemuan tersebut sembari .

Mischa memeluk tubuh lemah Aurel dengan erat.Air matanya menetes mengenai wajahnya Aurel,Mischa sangat takut jika Aurel akan pergi meninggalkan nya.

Air mata mischa menetes bersama dengan rintik rintik hujan yang mengguyur bumi.hujan mulai deras membuat darah darah mengalir dan membuat tubuh aurel yang terkapar hanya bisa menunggu ajalnya menjemput.

"Sialannn! Kanapa kalian hanya diam saja,cepat telepon ambulans"

Aurel mengangkat tangannya yang sudah tidak bertenaga.seperti ingin meraih tangan mischa, untung saja Mischa yang peka  dengan segera menggenggam tangan ringkah itu.

"Cha maafin aku belum bisa jadi sahabat yang baik buat kamu"lirih Aurel.

Mischa menggeleng kan kepala,seraya mengatakan sesuatu"Enggak rel,Lo dah jadi sahabat yang paling baik buat gue,Lo harus tetap bertahan rel"

Aurel yang mendengar perkataan itu pun tersenyum.Entah mengapa perasaan Mischa saja atau apa,tapi senyuman Aurel saat itu terlihat berbeda.senyuman itu jarang terlihat sama sekali.

"Gue gak bisa gue dah capek Cha"lirih Aurel

Untuk Beberapa saat,hati Mischa tercekat.melihat bagaimana sorot rapuh aurel. sorot rapuh yang seakan menyimpan banyak luka dan rasa lelah yang sudah tidak dapat di bendung lagi.

"bantu gue Cha"

"Gue bakal bantuin yang Lo mau.."

" Bantuin gue ucapin dua kalimat syahadat Cha"perkataan Aurel yang membuat Mischa dan Adam menangis.

Melihat Aurel yang semakin lemah,Mischa menggenggam tangan sahabat sejatinya ini,Mischa sedikit menunduk untuk mensejajarkan wajahnya dengan telinga aurel.mischa mulai membisik kan dua kalimat syahadat yang langsung di ikuti oleh Aurel.

"Asyhadu an laa"

"Asyhadu an laa"

"ilaaha illallaahu"

"ilaaha illallaahu"

"Wa asyhaduanna Muhammadar Rasullullah "

"Wa asyhaduanna Muhammadar Rasullullah "

Tepat setelah mengucapkan dua kalimat syahadat,kedua mata indah milik Aurel perlahan tertutup.deru napasnya perlahan menghilang.

"AURELL"

Mischa dan Adam seketika menangis histeris.

"Aurel bangun,ayahh belum menebus kesalahan ayah kepada kamuu,jangan dulu pergi nak,ayok bangun"ucap Adam sembari memeluk tubuh Aurel.

Dari arah berlawanan turun seorang wanita bersama dengan seorang pria berlari menuju kerumunan.

"AUREL!! AUREL!!"

Syrifa terus berteriak teriak seperti orang gila.syrifa menghampiri Mischa.

"Dimana anak saya "ucap syrifa.

Mischa hanya terdiam

"Saya bilang dimana anak saya Mischa!!"teriak syrifa

"Tante syrifa, aurel sudah pulang kepangkuan tuhan Tan,tuhan lebih sayang Aurel" lirih Mischa sembari menangis.

Deg!!

Runtuh sudah pertahanan syrifa.tumbuh nya merosot ke lantai.pandangan  mata syrifa menatap ke arah Adam yang sedang memeluk putrinya.

Syrifa yang melihat pun berlari dan mendorong tubuh Adam agar menjauh dari Aurel .

"PERGI KAMU DARI SINI  "perintah syrifa.

"Syrifa tolong beri saya kesempatan memeluk putri saya terakhir kali nya"lirih Adam.

Syrifa menghiraukan ucapan adam

"sayang bangun, maafin mamah ,jangan tinggalin mamah aurell "lirih syrifa.

Di sore hari menjelang datangnya malam .Aurel telah dijemput oleh sang pemilik sesungguhnya.Tugasnya didunia sudah selesai.

---
---
END
---
---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang