bab 1

1K 13 0
                                    

"tok...tok..tok..."Salma mengetuk pintu rumahnya...ia baru pulang setelah merayakan kelulusannya dengan teman temannya...

Tak lama kemudian pintu terbuka,,dan wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu Salma memandang dengan tajam ke arah putri satu satunya itu...

"Kenapa ibu ngeliat aku kaya gitu?"tanya Salma polos,,padahal ia sudah tahu bahwa ibunya marah karna Salma pulang jam 10 malam...

"Besok bapak dan ibu mau ngomong sesuatu sama kamu,,sekarang kamu masuk kedalam kamar"ucap Ratih ibu Salma...

Tanpa menjawab lagi Salma langsung masuk kedalam kamar nya.

Ratih hanya melihat anaknya yang sudah masuk kedalam kamar...ia menghembuskan nafasnya dengan kasar...

"Semoga ini pilihan yang tepat untuk kamu Salma"gumam ibu Ratih sebelum pergi menuju ke arah kamar nya,,dan menemui suaminya yang masih terjaga sembari membaca Al Qur'an.

"Pak,,besok jadi kan ketemu sama teman kamu itu"tanya ibu Ratih setelah masuk kedalam kamar

"Ucap salam dulu,,baru tanya"tegur pak Rahmat bapak Salma,dan ibu Ratih hanya nyengir atas teguran dari suaminya itu..

"Hehehe iya pak maaf ibu lupa,, assalamualaikum"ucap ibu Ratih...

"Waalaikumussalam...untuk pertanyaan ibuk bapak tadi sudah menyampaikan pada teman sekolah bapak dan Alhamdulillah beliau langsung setuju dan mereka besok akan kesini"ucap pak Rahmat..dan Bu Ratih mengangguk mendengar ucapan suaminya.

***

Di pesantren baitullah tepatnya di dhalemnya kiai Ammar,,beliau sedang menyampaikan kepada putranya Gus akhmar nizamah yang kerap di sapa Gus Nizam tentang perjodohan yang di ajukan oleh sahabatnya.

Bu nyai Afifah umi dari Gus Nizam pun setuju setuju saja karna yakin dan percaya akan keputusan suaminya..

"Bagaimana Nizam apakah kamu setuju dengan perjodohan ini?"tanya kiah Ammar pada putranya itu.

"Sebelumnya mohon maaf Abah,,apakah Nizam boleh melakukan istikharah terlebih dahulu sebelum menyetujui perjodohan ini..."jawab Nizam

"Boleh saja karna keputusan ada di kamu nak...dan asal kamu tahu Abah juga sudah melakukan istikharah dan Alhamdulillah semuanya baik..."ucap kiai Ammar dan gus Nizam hanya mengangguk.

Setelah pembicaraan tentang perjodohan itu selesai,,Gus Nizam pamit pulang karna waktu juga sudah malam,Abah uminya juga harus istirahat.

Gus Nizam memang mempunyai rumah sendiri dan masih berada di kawasan pesantren juga.

Dinikahi Gus Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang