bab 12

279 5 2
                                    

Setelah sholat maghrib selesai, para santri sudah berkumpul di aula, dan semua para santri penasaran karna mereka semua di kumpulkan, apa kira kira yang akan di umumkan fikir semua santri.

"Apa jangan jangan keluarga dhalem mau memperkenalka perempuan asing tadi ya" ucap salah satu santri putri pada temannya

"Gak tau juga mungkin ia, tapi kira kira siap yah perempuan itu? " jawab teman nya

"Apa jangan jangan dia istri gus Nizam" tebak salah satu santri lagi yang juga ikut merumpi

"Hust udah jangan berisik, tuh keluarga dhalem udah rawuh" ujar salah satu santriwati yang sedari tadi hanya mendengarkan.

*
Sedangkan di belakang mereka seorang perempuan mati mati an menahan sesak di dadanya, ia jelas tahu siapa perempuan itu, karna ia juga hadir saat itu.

Aisyah memang masih sangat mencintai gus Nizam, dan rasa itu bukannya hilang, kini makin besar perasaannya.

Aisyah tahu, tapi ia tidak bisa memaksa hatinya untuk melupakan gus Nizam begitu saja.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" salam kiai ammar, yang kini sudah berdiri di depan para santrinya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab mereka semuanya.

"Baik saya sengaja mengumpulkan kalian semua di aula, karna saya ingin memperkenalkan menantu saya salma salsabila" ucap kiai ammar kepada para santri nya.

Sontak saja semua santri langsung melihat ke arah salma yang berada di samping gus Nizam.

"Da  saya harap kalian menghormatinya, sebagaimana kalian menghormati keluarga dhalem, karna bagaimanapun salma kini menjadi istri dari gus kalian fahimtum? " ucap kiai ammar

"Fahimna" jawab kompak mereka.

"Baiklah kalau begitu, kalian bisa melakukan kegiatan seperti biasanya assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab para santri.

*

"Bi tadi salma lihat para santri kayaknya seru deh, salma juga mau dong belajar di pondok ini, hitung hitung biar ilmu agama salma bertambah" ucap salma, yang kini mereka berdua sedang berjalan menuju ke dhalem.

"Emang kamu yakin sayang? Gak mau abi saja yang jadi guru kamu? " tanya gus Nizam.

"Gak mau bi, salma mau nya kayak para santri, dan abi minta mereka agar bersikap biasa saja sama salma" ucap salma memelas

"Baik kalau itu permintaan kamu, besok abi daftarkan, biar kamu bisa langsung sekolah" ucap gus Nizam menyetujui permintaan istrinya itu.

Mendengar itu, salma tersenyum bahagia, ia sudah tak sabar untuk besok mulai menjadi santri.

*

"Cantik ya ning salma itu, cocok banget sama gus Nizam" ucap santri A

"Iya kamu benar banget, tadi aja aku lihat nya gak kedip, pokoknya ning salma itu menurutku perfect deh" puji santri B

"Heh kalian, ayo teruskan ngaji kalian, jangan ngerumpi terus" tegur salah satu ustadzah

Dan sontak mereka langsung terdiam, dan melanjutkan mengaji, mereka takut karna ustadzah tersebut terkenal galak, ustadzah wulan namanya.

Wulan, menghampiri aisyah yang sedang duduk melamun sembari memegang al qur an, ia tak tega melihat temannya seperti itu.

"Aisyah" panggil wulan, tapi tak ada jawaban dari temannya itu

"Syah" panggil wulan sekali lagi, dengan mengguncang bahu aisyah, dan sontak membuat aisyah yang sedang melamun terkejut.

"Astagfirullah kenapa lan? " tanya aisyah setelah mengatasi rasa terkejutnya.

"Jangan melamun gak baik syah, kalau mau istirahat, sana ke kamar" ucap wulan.

"Nggak kok lan, aku gak pingin istirahat" ucap aisyah tersenyum.

"Aku ngerti perasaan kamu syah, tapi kamu harus sabar" ujar wulan menasehati

"Iya lan" jawab aisyah menunduk.



Belum revisi

Dinikahi Gus Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang