bab 3

473 7 2
                                    

"Salma"panggil Bu Ratih sembari memegang bahu putrinya itu..

"Eh iya buk kenapa?"tanya Salma,ia sedari terus memandang lelaki tampan yang tak lain adalah calon suaminya.

Tapi tunggu! Salma seperti tak asing dengan calon suaminya itu..

"Ayo bantu ibu ke dapur,nyiapin makanan buat calon mertua kamu"ucap Bu Ratih yang lagi lagi membuyarkan lamunan Salma..

"Eh..iya buk"ucap Salma.

"Saya pergi dulu ya Bu nyai"ucap Salma sopan,karna tadi sebelum datang ke kamar ini ibunya sudah memberi tahu siapa calon mertuanya itu.

"Iya nak,,kamu bantu ibuk kamu dulu sama"ucap Bu nyai Afifah dengan lembut.

Di dapur Salma terus mengingat sosok calon suaminya itu,karna memang tak asing bagi Salma.

"Salma kamu ini kenapa?dari tadi nglamun ajah,,ibuk itu minta kamu nolongin ibuk"protes Bu Ratih karna melihat anaknya itu terus melamun.

"Buk Salma boleh tanya nggak?"tanya Salma sembari mengambil sayuran untuk di cucinya.

"Mau tanya apa?"tanya Bu Ratih sembari memotong bawang.

"Calon suami Salma itu sebenarnya siapa sih?kok Salma gak asing ya?"tanya Salma penasaran

"Tadi sok sok an nolak sekarang kepo sama calon suaminya"sindir Bu Ratih,dan Salma hanya diam dengan wajah panas.

"Ihh ibuk mah gitu,,,tinggal jawab aja"rengek Salma.

"Suami kamu itu seorang Gus,namanya akhmar nizamah,beliau juga kerap kali mengisi pengajian menggantikan Abah nya jika kiai Ammar ada halangan untuk hadir,,Gus Nizam itu cukup terkenal karna dakwahnya,,dan yang paling penting karna dia tampan"ucap Bu Ratih sembari melirik kearah putrinya itu.

"Jadi Gus Nizam yang itu ya buk calon suami Salma"ucap Salma.

"Iyalah,,emang yang mana lagi,,Mak dari itu,,bapak maksa banget buat menikahkan kamu sama Gus Nizam,,karna bapak yakin Gus Nizam bisa merubah kamu"ujar Bu Ratih,,sembari memberi pengertian terhadap putrinya itu.

"Merubah apanya,,memangnya Salma mau jadi robot"ucap Salma sedikit kesal.

"Pokoknya ibuk pesen sama kamu,,kalau kamu sudah jadi istri dari Gus Nizam,ibu minta supaya kamu nurut sama Gus Nizam,,,karna kamu sudah menjadi haknya kamu ngerti kan sal?"ujar Bu Ratih

"Iya Salma ngerti,tapi Salma gak janji ya,kalau Gus Nizam nyebeli,cerewet gimana?"ucap salma

"Ibuk yakin Gus Nizam tidak seperti itu"jawab Bu Ratih

"Ibuk kayaknya yakin banget sama Gus Nizam"ucap Salma dan Bu Ratih hanya menggelengkan kepalanya.jika di teruskan maka pembahasan ini tak akan ada ujung nya,karna Bu Ratih tahu anak nya ini tak mau kalah.

***

Tak terasa kini sudah waktunya makan siang,,,Bu Ratih pun menyuruh Salma untuk memanggil calon mertuanya untuk makan siang...

Dan pak Rahmat pun juga ikut ke meja makan,,karna merasa kondisinya sudah baik baik saja.

Di meja makan semuanya makan dengan tenang,,karna adap yang baik tidak berbicara saat makan.

Beberapa saat kemudian mereka semua selesai dengan makan siang mereka,dan mereka semua menuju ke arah ruang tamu untuk membahas soal pernikahan Gus Nizam dan Salma.

"Jadi bagaimana jika Minggu depan Ammar?"tanya pak Rahmat memulai pembicaraan.

Sontak Salma melototkan matanya karna mendengar ucapan bapaknya,ingin protes tapi Salma tahan krna ingat pesan dokter.

"Aku setuju setuju saja Rahmat,,,tapi bagaimana dengan mereka berdua?"ucap kiai Ammar sembari melihat ke arah putranya dan juga calon menantunya

"Bagaimana nak Nizam?apakah kamu setuju jika menikah dengan Puri bapak Minggu depan?"tanya pak Rahmat pada calon menantunya itu

Gus Nizam yang mendapat pertanyaan tersebut, mengangkat wajah nya untuk menatap pada pak Rahmat.

"Injih...saya nurut saja pak,bagaimana baiknya"jawab Gus Nizam lembut.gus Nizam setuju setuju saja toh ia sudah istikharah dan Alhamdulillah semuanya baik,maka dari itu Gus Nizam tak perlu khawatir jika pernikahan ini dipercepat.

"Kalau kamu bagaimana Salma?"

Dinikahi Gus Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang