Bab 17

338 7 3
                                    

"Assalamu'alaikum ustadzah aisyah, ustadzah wulan" salam salma kepada kedua, dan benar saja wajah ustadzah aisyah dan wulan memerah, mungkin malu

"Wa_waalaikumsalam" jawab serempak keduanya

"Oh iya, maksud ustadzah wulan apa ya? Insecure?? Apa yang harus aku insecure kan ustadzah wulan? " tanya salma sembari bersedekap dada, biarlah ia terlihat angkuh, toh ustadzah wulan yang memulainya

"Apakah pantas sorang ning bersikap angkuh seperti itu? " tanya ustadzah wulan ketus

"Dan apakah pantas seorang ustadzah tak menghormati istri dari seorang gus di pesantren ini? " tanya salma tegas, bukan karna ia gila hormat, tapi ia harus melakukan itu untuk membungkam mulut seseorang agar tak terus berbisa seperti ular.

"Dengar baik baik ustadzah wulan, saya memang bukan putri seorang kiai, dan saya sadar ilmu agama saya juga tak seberapa, tapi saya sudah menjadi istri dari gus nizam, alangkah baiknya jika anda tau posisi tersebut, dan saya tak tahu masalah ap yang saya buat terhadap ustadzah wulan, sampai ustadzah wulan tak menyukai saya, apa tadi? Insecure kepada ustadzah aisyah? Apa jangan jangan yang menjadi masalah ustadzah wulan adalah, ustadzah aisyah menyukai gus nizam? " tandas salma

DEG

Aisyah langsung menundukkan kepalanya kala mendengar ucapan ning salma, memang benar dirinya menyukai gus nizam, dan dirinya tak mau ning salma tahu, dan meminta gus nizam untuk mnjahuinya.

"Jika ning salma sudah tahu bahwa ustadzah aisyah menyukai gus nizam alangkah baiknya ning salma mundur" ucap ustadzah wulan

"Ustadazah" tegur aisyah, ia tak habis pikir dengan apa yang di katakan temannya itu, bagaimana bisa mengatakan seperti itu di hadapan ning salma

"Biarlah ustadzah aisyah, biar ning salma sadar bahwa ia tak pantas dengan gus nizam"dan setelah ucapan ustadazah wulan selesai, terdengar suara laki laki yang menjadi topik dari perdebatan mereka

" lantas siapa yang pantas bersanding dengan saya ustadzah wulan? "Tanya gus nizam dengan wajah datar nya.

DEG

Aisyah dan ustadzah wulan kaget karna kedatangan tiba tiba gus nizam sedangkan salma sudah tersenyum senang dalam hatinya, karna memang is sudah melihat suaminya yang menuju ke arahnya tadi.

" kenapa diam ustadzah? "Tegur gus nizam, dan ustadzah wulan semakin gugup, begitupun dengan aisyah.

" ma_maf gus, ustadzah wulan tidak ber maksud_"ucap aisyah terpotong karna ucapan gus nizam, dan hatinya begitu sakit saat mendengar ucapan yang terlontar dari laki laki yang ia cintai.

"Ustadzah aisyah seharusnya kamu tahu bahwa yang di katakan ustadzah wulan itu sudah keterlaluan, tapi kenapa kamu hanya diam? Dan yang kalian ber dua lakukan terhadap istri saya adalah salah, apakah begitu yang di ajarkan oleh pesantren kepada kalian? " tanya gus nizam marah, tapi ia berusaha mengontrol emosinya.

"Dan saya harap kalian berdua bisa merenungi lagi ucapan kalian, termasuk anda ustadzah wulan, saya sungguh sangat kecewa dengan perkataan menyakitkan yang di lontarkan anda terhadap istri saya" ucap gus nizam.

"Sayang ayo kita pulang" ajak gus nizam lembut pada istrinya yang dari tadi hanya diam.

"Kalau begitu saya permisi assalamu'alaikum" pamit gus nizam dan merangkul bahu sangat istri

"Wa_waalaikumsalam" jawab keduanya bersamaan.

Tes

Air mata aisyah lolos begitu saja setelah kepergian gus nizam, ia masih tak menyangka bahwa dirinya di salahkan oleh gus nizam

"Sebegitu berartinya istrimu itu gus di bandingkan aku yang sudah menjadi sahabatmu dari kecil" gumam aisyah marah, ia sampai mengepalkan tangan nya dengan kuat.

Dan setelah itu aisyah langsung pergi begitu saja

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dinikahi Gus Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang