bab 13

267 3 1
                                    

"Assalamu'alaikum" salam aisyah ketika sampai di dhalem

"Wa'alaikumussalam, silahkan duduk ustadzah" ucap gus Nizam yang kini sedang duduk di ruang tamu

Aisyah mengangguk, dan langsung menuruti ucapan gus Nizam, jujur aisyah merasa gugup jika berdua dengan gus Nizam, tapi tak aisyah pungkiri jika ia merasa senang ketika dirinya sedang dekat dengan sang pujaan hati.

Tapi rasa senang aisyah sirna ketika istri dari laki laki yang ia suka menghampiri mereka dengan membawa minuman.

Dan tambah sesak lah hati aisyah ketika salma duduk di samping gus Nizam, dan dengan lembutnya gus Nizam mengusap kepala aisyah, dan jangan lupakan senyuman  lembut yang di berikan gus Nizam.

Tak tahan melihat itu, aisyah menunduk,dan meremat gamisnya dengan kuat, ia mati matian menahan sesak di dadanya.

"Saya memanggil ustadzah karna mau membicarakan masalah sekolah madrasah, ning salma juga mau ikut bersekolah seperti para santri, jadi saya ingin mendaftarkan nya" ucap gus Nizam.

Memang masalah pendaftaran sekolah, menjadi urusan ustadzah aisyah, maka dari itu gus Nizam memanggil ustadzah aisyah untuk mendaftarkan istrinya tersebut.

"Owh jadi ning salma mau ikut sekolah seperti para santri gus? Bukan untuk mengajar para santri? " ucap ustazah aisyah

Sedangkan salma yang mendengar itu langsung menundukkan kepalanya, salma faham maksut ucapan dari ustadzah aisyah, dan itu membuatnya semakin rendah diri.

Gus Nizam sebenarnya tak suka akan ucapan ustadzah aisyah,tapi gus Nizam berusaha berfikir positif, mungkin ustadzah aisyah hanya bertanya.

"Ning salma juga ingin ikut bersekolah bersama para santri ustadzah, jadi saya harap ustadzah aisyah faham maksut saya" ucap gus Nizam datar.

"Nggh gus maaf, bukan maksud saya menyepelekan ning salma" ucap aisyah menunduk

"Kalau begitu ning salma mau ikut kelas yang mana gus? " tanya aisyah

"Sayang" panggil gus Nizam lembut pada istrinya yang kini sedang menunduk

"Iya bi" jawab salma sembari mendongak melihat ke arah suaminya itu.

Deg

Sesak, itulah perasaan aisyah, bagaimana gus Nizam memanggil ning salma dengan begitu lembut

"Seharusnya aku yang ada di posisi ning salma" gumam aisyah.

"Kamu mau ikut kelas apa? " tanya gus Nizam

Tak langsung menjawab, salma kini sedang bingung, ingin langsung masuk ke kelas yang mana, karna ia tak pernah belajar masalah kitab, yang ia ketahui hanya pelajaran umum saja.

Masalah madrasah sama sekali ia tak faham, dulu terakhir kali ia belajar kitab waktu kecil.

"Salma ikut kelas yang mudah saja bi, salma kan masih belum terlalu faham" ucap salma malu malu

"Tak apa tak perlu malu, biar malam nya abi yang akan membimbing kamu" ucap gus Nizam sembari tersenyum lembut.

Salma memincingkan matanya mendengar ucapan suaminya itu, membimbing? Membimbing seperti apa yang di maksut suaminya itu.

Gus Nizam terkekeh melihat ekspresi wajah istrinya itu, sungguh lucu menurut gus Nizam

"Khemah" dehem aisyah,sungguh ia sudah tak kuat melihat keromantisan pasangan baru tersebut, dan ia ingin cepat cepat kembali ke asramanya.

"Eh maaf ustadzah" ucap salma

Dan salma hanya mengangguk dan memaksakan senyum nya.

"Jadi ning salma mau masuk ke kalas wustho? Itu kelas yang udah paling mudah, karna santri yang baru masuk pondok, dan belum terlalu faham akan masuk kekelas wustha"jelas aisyah

" iya ustadzah, saya ikut kelas wustha saja, karna saya juga baru belajar"jawab salma

"Baiklah kalau begitu ning, kalau begitu saya pamit dulu gus,ning salma assalamu'alaikum" ucap aisyah, dan langsung beranjak berdiri

"Wa'alaikumussalam" jawab gus Nizam dan salma bersamaan


Belum revisi

Dinikahi Gus Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang