Kini mobil yang kendarai gus Nizam pun sampai di gerbang pesantren Baitullah, santri putra pun langsung membukakan pintu gerbang untuk gus mereka, dan salma yang baru pertama kali ke pesantren Baitullah tersebut kagum karna menurutnya pesantren suaminya itu sangat nyaman dan indah.
Kini, mobil gus Nizam pun sudah sampai di depan dhalem kiai ammar,gus Nizam sengaja tak langsung ke dhalem nya sendiri, karna untuk beberapa hari mereka akan menginap terlebih dahulu, karna permintaan ibu nyai afifah.
"Alhamdulillah akhirnya sampai sayang" ucap gus Nizam sembari menoleh ke arah istrinya itu
"Iya bi alhamdulillah" jawab salma
"Ya udah kalau gitu kita turun yah" ucap gus Nizam yang di jawab anggukan oleh salma. Dan setelah itu gus Nizam pun turun dari mobil dan langsung membukakan pintu untuk istrinya itu untuk turun, tak lupa gus Nizam menahan kepala sangat istri agar tak terbentur, dan salma merasa salting atas perlakuan kecil dari suaminya itu.
"Jantung aman salma"gumam salma
" bentar abi ambil koper kamu dulu"ucap gus Nizam dan langsung menuju ke bagasi mobil untuk mengambil koper istrinya itu.
"Yuk sayang" ajak gus Nizam sembari mengulurkan tangannya, dan satunya lagi ia gunakan untuk membawa koper.
Dengan senang hati salma mengambil uluran tangan suaminya itu, dan setelah itu mereka berdua bergegas masuk kedalam.
"Assalamu'alaikum abi umi" salam gus Nizam sembari memanggil abi dan uminya.
"Wa'alaikumussalam MasyaAllah menantu umi sudah datang" jawab bu nyai afifah dan langsung memeluk sangat menantu, dan salma dengan senang membalas pelukan umi nya itu.
"Kamu sehat kan nak, maaf yah tadi umi lagi di dapur jadi gak nyambut kamu di depan" ucap umi afifah setelah melepaskan pelukannya.
Salma tersenyum, ia senang karna mertuanya itu sangat sayang kepadanya, padahal dulu ia sangat takut mendapat mertua seperti di film film.
"Alhamdulillah umi salma sehat,salma udah sangat senang kok dapat sambutan pelukan dari umi" jawab salma, dan umi afifah pun tersenyum mendengarnya,dan tanpa mereka sadari bahwa mereka sedang mengabaikan seorang laki laki yang setia memegang sebuah koper.
"EKHEM" Dehem gus Nizam karna merasa terabaikan keberadaan nya, tapi ia sangat senang dengan interaksi umi dan istrinya itu, tak henti henti nya ia berucap syukur.
"Apasih Nizam,umi lagi melepas rindu loh sama menantu umi" ucap umi afifah, dan gus Nizam hanya geleng geleng kepala saja
"Tapi umi, Nizam sama istri Nizam belum salim sama umi" ucap Nizam lembut sembari tersenyum sangat manis
"Astaghfirullah umi lupa nak" ucap umi afifah sembari tersenyum dan gus Nizam hanya geleng geleng kepala saja.
Dan setelah itu salma dan gus Nizam pun menyalim tangan umi afifah dengan takzim.
"Ya sudah yuk kita keruang tamu dulu sembari nunggu abah datang" ajak umi afifah
"Memangnya abah kemana mi? " tanya Nizam
"Abah kamu masih ada urusan di pondok putra, tadi di susul sama ustad salim" jawab umi afifah, sembari menuntun menantunya itu menuju ke ruang tamu.
"Kamu duduk dulu yah nak, umi ambil minum dulu" ujar umi afifah hendaklah beranjak berdiri
"Eh umi gak perlu, biar salma aja, umi duduk saja disini biar salma yang buat minumannya" cegah salma,ia tak enak jika mertuanya itu repot karenanya.
"Yaudah kalau gitu kita bikin berdua saja bagaimana? " usul umi afifah dan di angguki oleh salma dengan semangat.
"Abu tunggu disini yah" ujar salma pada suaminya itu
"Iya sayang" jawab gus Nizam sembari tersenyum
Belum revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahi Gus Tampan
RomanceSalma Salsabila,,,gadis yang baru lulus sekolah SMA terpaksa menerima perjodohan dengan seorang Gus yang tak ia kenal sama sekali... Salma ingin menolak,,tapi karna penyakita jantung ayahnya kambuh maka mau tak mau Salma harus menerima takdirnya di...