01

2.2K 139 4
                                    




𝕄𝕒𝕗𝕚𝕒

.

.

.

.


★★★


*kriiing

Bunyi bel pulang sekolah telah berbunyi, semua murid Carats High School berbondong-bondong untuk segera keluar dengan cepat. Namun berbeda dengan Minghao dn Seungkwan. Mereka memilih menunggu sepi setelah itu keluar kelas.

"Hao... yuk keluar udah lumayan sepi nih" Ujar Seungkwan sambil berjalan keluar kelas

"Iya... Kwan tunggu diluar aja, Hao mau beresin buku sebentar"

Setelah beres-beres, Minghao segera menghampiri Seungkwan yang sedang menunggu diluar kelas.

"Ayo, Kwan... maaf udah buat kwan nunggu"

"Iya gapapa kok Hao, justru Hao tuh harus ditunggu biar gak diculik" Ujar Seungkwan bercanda

Minghao yang mendengarnya hanya bisa mendengus kesal.

"Huh! Padahal Hao udah gede tahuuu"

"Iya emang Hao udah gede, bayi besar maksudnya makanya harus dijaga. Hahaha kabuuur"

Setelah mengatakan Hao bayi besar, Seungkwan sudah lari lebih dulu demi menghindari amukan Minghao.

"IIHHH! Kwan benar-benar ngeselin" Ujar Minghao kesal. Ia benar-benar kesal karena disebut bayi besar. Minghao pun segera menyusul Seungkwan sambil menghentakkan kakinya dengan kesal. ya ampuuun gemes banget.


★★★


Sambil menunggu bus datang, Minghao terus kepikiran dengan ayahnya dirumah. Ia benar-benar terlihat gelisah. Seungkwan yang menyadari gerak-gerik Minghao pun mengernyit bingung.

"Hao kenapa terlihat gelisah? Apakah ada sesuatu?" Ujar Seungkwan sambil menatap Minghao dengan khawatir.

"H-hao gapapa kok, Kwan. Gak usah khawatir, mungkin hanya perasaan Kwan saja." 

Minghao berusaha menjaga ekspresi gelisahnya supaya sahabatnya tidak ikut khawatir. Seungkwan yang mendengarnya pun berusaha untuk percaya walaupun masih ada sedikit rasa penasaran sekaligus khawatir.

*Tiin tiin

Suara klakson mobil membuyarkan lamunan Minghao dan Seungkwan. Minghao dengan segera mengalihkan topik.

"Eum... Kwan sepertinya kamu udah dijemput. Kamu duluan saja, Hao gapapa kok sendirian. Lagipula bentar lagi busnya datang." ucap Minghao sambil senyum meyakinkan Seungkwan.

Seungkwan hanya bisa menghela nafas. 

"Ya udah, Kwan pulang dulu yaa. Nanti kalo Hao butuh sesuatu telfon Kwan aja. Kwan pasti bantu kok"

Minghao tersenyum. Ia benar-benar terharu bisa memiliki sahabat sebaik Seungkwan. Dengan segera ia mengangguk.

"Iya Kwan, terima kasih yaa"

MAFIA  [GYUHAO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang